Dalam dunia investasi, terdapat berbagai instrumen keuangan yang dapat digunakan oleh investor untuk mencapai tujuan finansial mereka. Dua instrumen yang sering dibahas adalah waran dan waran terstruktur. Meskipun keduanya memiliki fungsi yang terkait dengan saham, mereka memiliki karakteristik dan tujuan yang berbeda. Artikel ini akan membahas perbandingan antara waran dan waran terstruktur dalam beberapa aspek kunci.
1. Definisi
Waran adalah suatu hak yang diberikan kepada para pemegang saham untuk membeli lembar saham pada harga yang sudah ditentukan oleh suatu emiten yang menerbitkan saham tersebut dalam jangka waktu tertentu
Waran terstruktur, di sisi lain, adalah instrumen keuangan sehingga diterbitkan oleh perusahaan keuangan pihak ketiga maupun sekuritas sehingga memiliki jangka waktu penyelesaian pendek.
2. Tujuan Investasi
Waran umumnya lebih banyak untuk mengumpulkan dana dan keuntungan tersendiri bagi perusahaan tersebut.
Sebaliknya, waran terstruktur memberikan hak kepada pembelinya untuk menjual atau membeli suatu underlying securities pada harga dan tanggal yang telah ditentukan.
3. Risiko dan Imbal Hasil
Dalam hal risiko, waran memiliki risiko tinggi terkait dengan fluktuasi harga saham.
Waran terstruktur, merupakan produk yang memiliki tingkat return maupun risiko tinggi.
4. Jangka Waktu
Waran biasanya memiliki jangka waktu tetap, seringkali beberapa tahun bisa panjang mencapai lebih dari 5 tahun.
Sementara itu, waran terstruktur dapat memiliki jangka waktu yang estimasi jatuh temponya lebih singkat yakni sekitar kurang dari 2 tahun.
5. Penerbit
Waran umumnya diterbitkan oleh perusahaan yang sahamnya terkait, memberikan hubungan langsung antara instrumen dan kinerja saham.
Di sisi lain, waran terstruktur sering diterbitkan oleh sekuritas contohnya KISI, yang dapat menambah kompleksitas dan variasi dalam produk yang ditawarkan.
Baik waran maupun waran terstruktur memiliki karakteristik yang berbeda dan cocok untuk tujuan investasi yang berbeda. Pemilihan antara kedua instrumen ini sangat tergantung pada profil risiko investor, tujuan investasi, dan pemahaman terhadap produk yang ditawarkan. Oleh karena itu, penting untuk melakukan analisis menyeluruh sebelum memutuskan untuk berinvestasi dalam salah satu instrumen ini. Memahami perbedaan ini dapat membantu investor membuat keputusan yang lebih bijaksana dan sesuai dengan kebutuhan finansial mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H