Mohon tunggu...
Kemas Andika Pratama
Kemas Andika Pratama Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga, NIM 23107030045

Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Ancaman Media Sosial "Rage Bait", Kenali dan Hindari Demi Kesehatan Mentalmu!

26 Mei 2024   12:19 Diperbarui: 26 Mei 2024   12:23 2680
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi: Canva Photo Editing

3. Pemborosan Sumber Daya

Selain waktu dan energi, interaksi dengan konten rage bait juga menghabiskan sumber daya lain seperti data internet dan baterai perangkat. Hal ini bisa menimbulkan biaya tambahan dan kerugian yang tidak perlu

4. Mempengaruhi Kesehatan Mental

Dampak jangka panjang dari terus-menerus terpapar konten negatif adalah terganggunya keseimbangan emosional. Hal ini bisa berdampak buruk pada kesehatan mental seseorang, menyebabkan stres, kecemasan, atau bahkan depresi.

Ciri-ciri Rage Bait yang harus dihindari 

Sebelum melihat konten secara utuh, perhatikan dahulu ciri-ciri dari rage bait berikut agar tidak mudah terjebak dengan konten-konten yang menimbulkan kebencian:

1. Judul yang membangkitkan kebencian: Judul yang mengandung kalimat atau kata-kata yang membangkitkan kebencian, seperti judul yang menghujat suatu kelompok etnis, agama, atau gender.

2. Gambar yang membangkitkan kebencian: Gambar yang mengandung simbolisme atau makna yang membangkitkan kebencian, seperti gambar yang menghujat suatu kelompok etnis, agama, atau gender.

3. Berita yang membangkitkan kepanikan: Berita yang berisi informasi yang tidak akurat atau tidak jelas yang dapat membangkitkan kepanikan, seperti berita palsu (Hoax) atau berita yang tidak terverifikasi.

4. Komentar yang membangkitkan frustrasi: Komentar yang mengandung kalimat atau kata-kata yang membangkitkan frustrasi, seperti komentar yang mengkritik secara tidak konstruktif atau menghujat suatu kelompok etnis, agama, atau gender.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun