Ketidakadilan sistemik, seperti ketidakadilan dalam sistem hukum atau sistem politik yang korup, juga dapat mempengaruhi terjadinya kejahatan struktural. Ketika sistem yang seharusnya menjaga keadilan dan keamanan masyarakat gagal melakukannya, hal ini dapat menciptakan kesempatan bagi individu atau kelompok dengan kekuasaan untuk melakukan kejahatan tanpa takut dihukum. Misalnya, pejabat pemerintah yang korup dapat menggunakan posisinya untuk memperkaya diri sendiri atau memfasilitasi kejahatan lainnya tanpa ditindak hukum.
3. Diskriminasi:
  Diskriminasi berdasarkan faktor-faktor seperti ras, etnisitas, agama, jenis kelamin, atau orientasi seksual dapat menjadi faktor pendorong kejahatan struktural. Ketika kelompok-kelompok tertentu dianggap lebih rendah atau diperlakukan secara tidak adil oleh masyarakat atau sistem, hal ini dapat memicu ketegangan, ketidakpuasan, dan penindasan yang berpotensi memunculkan kejahatan struktural. Misalnya, kejahatan rasial yang dilakukan sebagai bentuk balas dendam terhadap diskriminasi atau kekerasan terhadap kelompok minoritas yang menjadi target diskriminasi.
4. Kejahatan korporasi:
  Salah satu contoh konkret dari kejahatan struktural adalah kejahatan korporasi. Kejahatan korporasi terjadi ketika tindakan kriminal dilakukan oleh perusahaan atau individu-individu di dalamnya yang bertindak atas nama perusahaan. Faktor-faktor struktural seperti kepentingan finansial yang kuat, tekanan untuk mencapai keuntungan maksimal, dan kurangnya pengawasan yang memadai dapat memberikan insentif bagi perusahaan untuk melakukan tindakan yang merugikan masyarakat. Contohnya meliputi penipuan keuangan, penyalahgunaan kekuasaan, pencemaran lingkungan, atau pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan oleh perusahaan.
Kejahatan korporasi tidak hanya berdampak pada individu yang terlibat langsung, tetapi juga pada masyarakat secara keseluruhan. Kerugian ekonomi, kerusakan lingkungan, atau dampak negatif terhadap kesehatan dan kesejahteraan masyarakat adalah konsekuensi dari kejahatan korporasi yang dapat menimbulkan kerugian jangka panjang.
Dalam menghadapi faktor-faktor pendorong kejahatan struktural, langkah-langkah yang perlu diambil termasuk perbaikan struktur sosial yang mengurangi ketimpangan ekonomi, penegakan hukum yang adil dan transparan, dan upaya untuk mengurangi diskriminasi dan ketidakadilan sistemik. Pengawasan yang lebih ketat terhadap kegiatan perusahaan dan pemenuhan hak asasi manusia juga penting dalam mencegah dan mengurangi kejahatan struktural, seperti kejahatan korporasi.
Dengan memahami faktor-faktor pendorong tersebut dan menjalankan tindakan yang tepat, diharapkan masyarakat dapat mengurangi terjadinya kejahatan struktural dan menciptakan lingkungan yang lebih adil, aman, dan berkeadilan bagi semua individu.
Mengapa Kita Perlu Memahami bahayanya Kejahatan Struktural
Memahami bahaya kejahatan struktural adalah penting karena kejahatan ini memiliki dampak yang merusak secara sistemik pada masyarakat dan lembaga sosial. Berikut adalah beberapa alasan mengapa kita perlu memahami bahayanya:
1. Mengidentifikasi akar permasalahan: Memahami kejahatan struktural membantu kita mengidentifikasi akar permasalahan sosial yang melibatkan ketidakadilan, ketimpangan, dan sistem yang korup. Dengan pemahaman ini, kita dapat mengatasi masalah yang mendasarinya dan mengambil tindakan preventif yang lebih efektif.