Libur akhr tahun sudah tiba, jalan-jalan biasanya menjadi salah satu cara yang dilakukan untuk melepas penat. Kota Solo, sudah sejak lama menjadi kota tujuan pariwisata di Jawa Tengah. Di Solo, kamu dapat liburan sambil belajar.
Bukan tanpa alasan, kota yang kental akan sejarahnya ini menyimpan banyak hal yang perlu diketahui, minimal sekali dalam hidup. Supaya liburan berakhir, pastikan kamu berkunjung dan jalan-jalan di Solo. Berikut lima rekomendasi liburan sambil belajar di kota Solo.
Keraton Surakarta Hadiningrat
Keraton Surakarta Hadiningrat merupakan salah satu pusat pemerintahan di Jawa yang berkedudukan di Solo berabad-abad tahun yang lalu. Keraton ini didirikan oleh Susuhunan Pakubuwono II sekitar tahun 1743.
Di dalam keraton ini, menyimpan berbagai macam benda bersejarah seperti patung, pusaka kerajaan, senjata, dan sederet bangunan di kompleks keraton yang cukup terjaga dan terawat hingga saat ini. Untuk menikmati semua kekayaan sejarah di dalamnya, kamu bisa berkunjung setiap hari kecuali hari Jumat dengan tiket hanya Rp10.000 saja. Best deal dengan kekayaan sejarah di dalamnya!
Selain memiliki Keraton Hadiningrat, Solo juga memiliki istana lain yang disebut dengan Pura Mangkunegaran. Pura ini memiliki gaya bangunan kuno Eropa berpadu dengan gaya arsitektur Jawa. Di sisi lain, Pura Mangkunegaran memiliki halamannya yang luas dipercantik dengan air mancur di tengahnya.Â
Kental dengan sejarah, Pura Mangkunegaran ini dapat dikunjungi oleh wisatawan setiap hari Senin--Minggu kecuali hari sabtu dengan membayar tiket sebesar Rp20.000 untuk wisatawan dalam negeri dan Rp40.000 untuk wisatawan mancanegara.
Kalau kamu suka dengan batik dan sejarahnya, Kampung batik Kauman menjadi tempat yang wajib dikunjungi kalau kamu ke Solo. Kampung ini terletak di Jalan Trisula III No. 1 Kauman, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Surakarta. Kampung batik Kauman menjadi pusat batik tertua yang pernah ada di Solo hingga saat ini.
Jika ditarik sejarahnya, kampung ini ternyata pemukiman para abdi dalem Keraton Surakarta Hadiningrat dan hingga saat ini masih dipertahankan budaya membatiknya. Di dalam kampung ini, setidaknya ada 30 industri batik yang masih beroperasi. Kalau kamu mengunjungi Kampung batik Kauman, kamu bisa belajar membeli berbagai motif batik sekaligus belajar membatik dengan camping dan belajar mengenai sejarahnya. Seru banget!
Kampung batik Laweyan
Selain Kampung batik Kauman, Solo juga memiliki satu lagi kampung batik yaitu Kampung batik Laweyan. Di kamapung ini setidaknya terdapat 250 motif batik yang sudah dipatenkan. Keberadaan Kampung batik Laweyan sendiri erat kaitannya dengan peran Sarekat Dagang Islam (SDI) yang didirikan oleh Haji Samanhudi.
Dengan luas sekitar 24.83 hektare, mayoritas penduduk di Kampung batik Laweyan ini berprofesi sebagai pedagang sekaligus pembuat batik. Selain hal itu, Kampung batik Laweyan juga memiliki keunikan tersendiri karena memiliki gaya arsitektur perpaduan antara Jawa, Eropa, Islam, dan China.
Benteng Vastenburg
Benteng Vastenbrug merupakan salah satu dari peninggalan kolonial Belanda yang masih berdiri kokoh di Solo sejak didirikannya pada tahun 1755-1779 oleh Gubernur Jenderal Baron Van Imhoff. Benteng ini berada di dekat Balaikota Surakarta dan juga Alun-Alun Utara Keraton Surakarta.Â
Pada masa kolonial Belanda, bangunan ini difungsikan sebagai benteng. Namun, saat ini bangunan ini lebih sering digunakan sebagai tempat latihan prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan juga acara-acara menarik lainnya seperti konser musik dan festival.
Nah, itu dia beberapat tempat yang dapat dijadikan tujuan tempat liburan di solo yang tentunya sarat akan makna dan pembelajaran. Untuk menjangkau kelima lokasi di atas, kamu tidak perlu bingung karena lokasinya berada di tempat strategis dan di tengah kota serta dilalui oleh Bus Batik Solo Trans (BST). Tertarik untuk mencoba?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H