Mohon tunggu...
Kelvin Trio Nugroho
Kelvin Trio Nugroho Mohon Tunggu... Mahasiswa - Jusursan Ekonomi Pembangunan Universitas Bengkulu

Putra Bungsu

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ekonomi Moneter pada Masa Depan: Prediksi di Tahun 2024

11 Desember 2023   11:36 Diperbarui: 11 Desember 2023   11:51 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dunia ekonomi moneter akan terus mengalami perubahan di masa depan, khususnya di tahun 2024. Dalam artikel ini, saya akan membagikan opini saya mengenai prediksi ekonomi moneter di tahun 2024 dan bagaimana pengaruhnya terhadap bisnis dan masyarakat secara umum. Secara keseluruhan, pada tahun 2024, ekonomi moneter akan terus berkembang dengan lebih banyak teknologi berbasis keuangan. Selain itu, regulasi dan kebijakan yang berubah-ubah akan memainkan peran besar dalam arah ekonomi moneter. Trend cryptocurrency akan terus meningkat dan menjadi lebih diterima secara luas di masyarakat. Crypto saat ini telah melewati babak awal eksperimental, dan banyak perusahaan besar mulai mendukung dan menggunakan teknologi blockchain. Angka penggunaan cryptocurrency pada tahun 2024 kemungkinan akan meningkat secara signifikan.

"Tren menurunnya suku bunga dan deflasi yang rendah kemungkinan akan berlanjut di negara-negara utama pada 2024, yang mendorong pembelian aset dan pembiayaan investasi risiko."  (Robert Holzmann, Ketua Dewan Pengawas Pensiun Austria)

Tentu saja, bagi bank dan lembaga keuangan terkait, perubahan teknologi ini tidak harus dianggap sebagai ancaman bagi mereka. Biaya transaksi dan operasi kurang hidup seimbang akan semuanya menjadi lebih hemat melalui penggunaan teknologi digital. Selama bank dapat menyesuaikan diri dan memanfaatkan era digital, mereka tetap akan menjadi pemain besar dalam ekonomi moneter.

Dalam beberapa tahun ke depan, kebijakan inflasi mungkin akan mendapatkan perhatian lebih besar di sebagian besar negara. Hal ini terlihat dari tindakan Bank Sentral Amerika Serikat yang memiliki kebijakan inflasi 2%. Negara lain mungkin akan mengikuti langkah AS dengan mencari kebijakan inflasi. Ini akan sangat mempengaruhi perbankan, karena kebijakan inflasi mempengaruhi suku bunga, dan perubahan suku bunga akan mempengaruhi pasar keuangan.

Meskipun ada kekhawatiran bahwa kebijakan inflasi ini dapat mengganggu pertumbuhan ekonomi yang stabil di masa depan, saya optimis bahwa langkah-langkah ini tidak akan berdampak negatif secara signifikan pada ekonomi global. Bahkan, itu mungkin mendorong inovasi dan pertumbuhan yang lebih baik.

Pada masa mendatang, saya juga percaya bahwa ekonomi moneter akan mengalami pergeseran ke sistem pembayaran yang lebih canggih dan terdecentralisasi. Independent Reserve, sebuah bursa cryptocurrency di Australia baru-baru ini melaporkan bahwa pada 2024, penggunaan uang tunai sebagai metode pembayaran akan berkurang secara signifikan. Alasannya adalah karena penerapan teknologi finansial yang memudahkan transaksi digital, yang mana dapat menjadi lebih aman dan mudah ketimbang bergegas ke ATM atau menarik uang tunai.

Kita semua tidak bisa meramalkan secara akurat apa yang akan terjadi di masa depan, namun beberapa perkiraan dapat digunakan untuk membantu pengambilan keputusan. Dalam dunia ekonomi moneter, kemajuan teknologi dan kebijakan publik akan selalu memainkan peran penting dalam menentukan arah yang akan diambil. Namun, dengan menguasai tren terbaru, kita dapat mempersiapkan diri dan mengambil langkah yang cerdas untuk memanfaatkan peluang di masa depan.

 Kapitalisasi Pasar Mata Uang Kripto

 Kapitalisasi pasar mata uang kripto seperti Bitcoin dan Ethereum terus meningkat selama beberapa tahun terakhir. Menurut CoinMarketCap, total kapitalisasi pasar semua mata uang kripto saat ini sekitar $2,5 triliun pada Juni 2021. Ini merupakan peningkatan yang signifikan dibandingkan beberapa tahun lalu ketika kapitalisasi pasar hanya beberapa ratus miliar dolar. Pertumbuhan ini menunjukkan meningkatnya minat dan adopsi mata uang kripto, yang mungkin akan terus berlanjut di masa depan.

Pertumbuhan Teknologi Blockchain

Teknologi Blockchain terus berkembang. Menurut laporan Gartner, teknologi blockchain akan menghasilkan nilai bisnis lebih dari $3,1 triliun pada tahun 2030. Hal ini menunjukkan potensi signifikan teknologi blockchain untuk merevolusi sektor keuangan. Bank dan lembaga keuangan banyak berinvestasi dalam teknologi blockchain untuk meningkatkan efisiensi operasional, mengurangi biaya, dan meningkatkan keamanan.

 Pertumbuhan Pembayaran Digital

Penggunaan pembayaran digital terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Menurut Statista, pembayaran digital global diproyeksikan mencapai $6,6 triliun pada tahun 2023, naik dari $3,9 triliun pada tahun 2020. Pertumbuhan ini disebabkan oleh meningkatnya adopsi metode pembayaran digital, seperti pembayaran seluler, dompet elektronik, dan mata uang kripto. Mata Uang Digital Bank Sentral: Banyak bank sentral di seluruh dunia sedang menjajaki gagasan untuk menciptakan mata uang digital mereka sendiri. Menurut Bank for International Settlements (BIS), 86% bank sentral saat ini sedang meneliti atau bereksperimen dengan mata uang digital bank sentral (CBDC). CBDC berpotensi mengurangi biaya transaksi, meningkatkan inklusi keuangan, dan meningkatkan sistem pembayaran.

 Kekhawatiran Inflasi

 Banyak negara saat ini menghadapi kekhawatiran inflasi akibat dampak ekonomi dari pandemi COVID-19. Menurut Bank Dunia, inflasi harga konsumen di negara-negara maju diperkirakan meningkat menjadi 1,5% pada tahun 2021 dan 1,7% pada tahun 2022. Hal ini dapat menyebabkan perubahan kebijakan moneter, seperti suku bunga yang lebih tinggi, yang dapat berdampak pada perekonomian yang lebih luas. Kesimpulannya, data di atas memberikan beberapa dukungan terhadap prediksi saya mengenai masa depan ekonomi moneter pada tahun 2024. Pertumbuhan mata uang kripto, pembayaran digital, dan teknologi blockchain, serta meningkatnya minat terhadap mata uang digital bank sentral, semuanya menunjukkan bahwa kondisi keuangan sektor ini akan terus terganggu oleh teknologi di masa depan. Namun, kekhawatiran terhadap inflasi dan perubahan kebijakan moneter juga dapat berdampak pada arah perekonomian.

Namun, ada juga konsekuensi negatif dari penggunaan teknologi dalam ekonomi moneter. Contohnya adalah kekhawatiran keamanan. Serangan siber dan kejahatan siber lainnya pada teknologi seperti blockchain dapat menjadi ancaman pada ekonomi moneter.

Selain faktor teknologi, kebijakan ekonomi pemerintah juga akan mempengaruhi arah ekonomi moneter di masa depan. Menurut IMF, defisit anggaran global UK dan AS diperkirakan akan mencapai angka tertinggi sejak tahun 1945 pada akhir 2021. Akibatnya, inflasi juga mungkin meningkat di masa depan.

Jika inflasi tetap di atas target, bank sentral mungkin harus menaikkan suku bunga untuk mencegah inflasi yang lebih tinggi menetap di pasar. Ini dapat meningkatkan biaya pinjaman dan mengurangi minat investor pada pasar saham dalam jangka panjang.

Sebaliknya, jika bank sentral tidak menaikkan suku bunga, maka inflasi mungkin tetap tinggi. Ini dapat mempengaruhi pasar keuangan dalam jangka panjang dan membuat ekonomi sulit berkembang.

Perubahan dalam kebijakan ini dapat mempengaruhi perdagangan forex, pasar saham, dan pasar mata uang kripto. Namun, strategi investasi yang tepat dapat membantu investor untuk mengatasi volatilitas di pasar.

Dalam beberapa tahun ke depan, biaya transaksi bisnis mungkin akan merosot menjadi lebih murah melalui adopsi teknologi keuangan seperti cryptocurrency. Selain itu, teknologi ini juga dapat membantu meningkatkan transparansi dalam perdagangan dan transaksi. Hal ini dapat membuat transaksi menjadi lebih aman dan mengurangi biaya transaksi.

Ekonomi moneter akan terus berkembang melalui adopsi teknologi yang semakin canggih dan berbasis keuangan. Namun, kebijakan pemerintah dan bank sentral juga akan memainkan peran penting dalam menentukan arah ekonomi moneter. Salah satu saran terbaik yang dapat saya berikan adalah untuk mengikuti tren dan berinvestasi dengan cara yang bijak.

Terkait tren dunia ekonomi moneter, kita harus menyesuaikan diri dan memperbarui pengetahuan kita terus-menerus untuk tetap mantap dan bisa meraih keuntungan meskipun tantangan yang muncul dalam dunia ekonomi di masa depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun