Bayangkan suasana pagi yang sibuk di sebuah kota besar. Mardiono, seorang driver Grab yang sudah setahun lebih bergabung di platform transportasi online ini, memulai harinya seperti biasa. Dengan helm hijau tua terpasang rapi di kepalanya, ia berharap hari ini lebih baik dari kemarin. Namun, kenyataan berbicara lain. Tiga jam berlalu tanpa notifikasi pesanan masuk.
"Jumlah driver makin banyak, tapi penumpang tetap segitu-gitu aja," keluhnya sambil menepikan motor di sudut jalan. Ia memandangi saldo dompet digitalnya yang bahkan hanya cukup untuk membeli bahan bakar hari itu.
Kisah seperti Mardiono tidaklah asing. Ribuan driver Grab di Indonesia menghadapi tantangan besar di era ekonomi digital. Pendapatan mereka terus menurun, bahkan ada yang kehilangan lebih dari setengah penghasilan sebelumnya. Lantas, apa yang sebenarnya terjadi?
Penyebab dan Dampak Penurunan Pendapatan
Dalam beberapa tahun terakhir, sektor transportasi online mengalami perubahan besar. Berikut adalah beberapa penyebab utama penurunan pendapatan para driver:
- Persaingan yang Ketat
Jumlah driver terus meningkat, tetapi jumlah pengguna tidak bertambah secara signifikan. Persaingan ini membuat peluang mendapatkan pesanan semakin kecil. - Kebijakan Perusahaan
Sistem baru seperti slot atau perencanaan order sering dianggap tidak adil dan membatasi kesempatan driver mendapatkan penumpang. - Beban Operasional yang Tinggi
Harga bahan bakar yang terus naik menjadi tantangan tambahan bagi para driver. Sementara itu, insentif yang diharapkan sering kali tidak sebanding dengan usaha yang dikeluarkan.
Akibatnya, banyak driver terpaksa menambah jam kerja hingga larut malam. Hal ini tidak hanya menguras fisik mereka, tetapi juga berimbas pada hubungan keluarga dan kesehatan mental.
Strategi Bertahan di Tengah Badai
Meski penuh tantangan, sebagian driver mulai menemukan cara untuk bertahan dan bahkan berkembang. Berikut adalah beberapa strategi yang mereka terapkan:
1. Memilih Jam dan Lokasi Strategis
Beberapa driver, seperti Hadian Purba, fokus pada jam-jam sibuk. "Saya cari area yang ramai orderan, seperti stasiun di pagi hari atau pusat perkantoran saat jam makan siang," ungkapnya. Dengan pendekatan ini, ia bisa memaksimalkan waktu dan peluang mendapatkan penumpang.
2. Diversifikasi Pendapatan
Driver seperti Resi memanfaatkan waktu luang untuk mencari penghasilan tambahan. Ia menjual makanan ringan dan mempromosikannya melalui media sosial. Langkah ini memberinya pemasukan ekstra untuk menutupi kebutuhan sehari-hari.
- Memanfaatkan Teknologi
- Foto driver buka aplikasiÂ
Para driver juga mulai menggunakan aplikasi untuk mencari rute tercepat, mengurangi konsumsi bahan bakar, dan mempromosikan layanan tambahan. Inisiatif ini membantu mereka tetap kompetitif di pasar yang semakin sulit.
Harapan untuk Masa Depan
Meski telah beradaptasi, banyak driver merasa bahwa dukungan dari perusahaan masih belum memadai. Berikut adalah beberapa harapan mereka terhadap Grab:
- Menghapus Sistem Slot atau Perencanaan Order
Sistem ini sering dianggap diskriminatif dan mempersulit driver untuk mendapatkan pesanan secara adil. - Meningkatkan Insentif
Insentif yang lebih transparan dan berorientasi pada kinerja dianggap penting untuk mendukung driver yang bekerja keras. - Pemberian Pelatihan Digital
Pelatihan ini dapat membantu para driver mengembangkan keterampilan baru dan memanfaatkan teknologi dengan lebih baik.
Bagi Mardiono dan ribuan driver lainnya, jalan untuk bertahan di tengah era ekonomi digital tidaklah mudah. Namun, kerja keras, inovasi, dan harapan menjadi senjata utama mereka.
"Yang penting jangan menyerah," kata Mardiono dengan senyum tipis sebelum menyalakan motornya kembali. Ia tahu, badai ini akan berlalu, dan di ujung jalan sana, rezeki serta harapan baru masih menanti.
Bagaimana menurut Anda, apa solusi terbaik untuk mendukung driver transportasi online di era ini? Tulis pendapat Anda di kolom komentar!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H