"Sampah yang bawah itu kan gak diangkut sama dia (Pihak TPS) jadinya tertempuk lama disana, tapi biasanya sih sampai bersih cuman kebetulan aja gak dibersihkan sampai habis," ucapnya.
Namun, salah satu pengumpul barang bekas ikut menuturkan di sela wawancara tersebut, Midji (59) menjelaskan penumpukan yang terjadi di TPS disebabkan kurangnya armada yang memadai. Oleh karena itu proses pengangkutan sampah terkendala.
"Oh itu, Itu mobilnya (pengangkut sampah) lagi gak beroperasi, jadi yang ngangkut cuman satu ke Tempat Pembuagan Akhir (TPA)," ucap Midji di tengah wawancara tersebut.
Dia menambahkan armada truk pengangkut sampah berkurang karena satu diantaranya mengalami kerusakan sehingga tidak mampu membersihkan sampah secara menyeluruh mengingat kapasitas angkut yang terbatas.
"Kalau tidak salah saya, mobil nya (pengangkut sampah) itu lagi diperbaiki karena masalah mesin jadi tak mampu lah buat ngangkut sampah sebanyak itu kalau cuman satu (pengangkut sampah)," ungkapnya.
Sehingga masyarakat jalan Hos Cokroaminoto berharap pihak TPS maupun pemerintah terkait segera menambah armada darurat untuk mengangkut sampah yang sudah lama tertumpuk agar tidak menjadi sarang penyakit.
"Kalau gitu, kami berharap mereka (pihak TPS/TPA) dan pemda yang ngurus bisa segera nambah armada darurat. Kalau dibiarkan takutnya jadi wabah penyakit buat yang tinggal disini," pungkas Suryadi saat ditemui kembali.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H