Mohon tunggu...
Kelvin Novandi
Kelvin Novandi Mohon Tunggu... Freelancer - Still Learn :)

Enjoy your day, you don't get another one.

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Tumpukan Sampah Pasar Mawar Mengeluarkan Aroma Busuk di Tengah Kota Pontianak, Masyarakat: Baunya Tidak Seperti Mawar

12 Februari 2023   14:34 Diperbarui: 12 Februari 2023   15:17 1126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruas jalan Hos Cokroaminoto hampir ditutupi tumpukan sampah hingga aroma busuk yang berasal dari Pasar Mawar, Kota Pontianak (Foto/Kelvin Novandi).

"Sampah yang bawah itu kan gak diangkut sama dia (Pihak TPS) jadinya tertempuk lama disana, tapi biasanya sih sampai bersih cuman kebetulan aja gak dibersihkan sampai habis," ucapnya.

Namun, salah satu pengumpul barang bekas ikut menuturkan di sela wawancara tersebut, Midji (59) menjelaskan penumpukan yang terjadi di TPS disebabkan kurangnya armada yang memadai. Oleh karena itu proses pengangkutan sampah terkendala.

"Oh itu, Itu mobilnya (pengangkut sampah) lagi gak beroperasi, jadi yang ngangkut cuman satu ke Tempat Pembuagan Akhir (TPA)," ucap Midji di tengah wawancara tersebut.

Dia menambahkan armada truk pengangkut sampah berkurang karena satu diantaranya mengalami kerusakan sehingga tidak mampu membersihkan sampah secara menyeluruh mengingat kapasitas angkut yang terbatas.

"Kalau tidak salah saya, mobil nya (pengangkut sampah) itu lagi diperbaiki karena masalah mesin jadi tak mampu lah buat ngangkut sampah sebanyak itu kalau cuman satu (pengangkut sampah)," ungkapnya.

Sehingga masyarakat jalan Hos Cokroaminoto berharap pihak TPS maupun pemerintah terkait segera menambah armada darurat untuk mengangkut sampah yang sudah lama tertumpuk agar tidak menjadi sarang penyakit.

"Kalau gitu, kami berharap mereka (pihak TPS/TPA) dan pemda yang ngurus bisa segera nambah armada darurat. Kalau dibiarkan takutnya jadi wabah penyakit buat yang tinggal disini," pungkas Suryadi saat ditemui kembali.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun