Mohon tunggu...
Kelvin Novandi
Kelvin Novandi Mohon Tunggu... Freelancer - Still Learn :)

Enjoy your day, you don't get another one.

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Simak Sejarah Tradisi Tahun Baru di Kota Pontianak, Barbecue hingga Pesta Kembang Api

12 Februari 2023   11:32 Diperbarui: 12 Februari 2023   11:41 409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pontianak - Tidak terasa memasuki penghujung akhir tahun, pergantian tahun 2022 -- 2023 dimeriahkan berbagai tradisi unik oleh banyak masyarakat di beberapa wilayah, tak terkecuali di Pontianak, Sabtu, (31/12/21).

Pesta malam tahun baru yang digelar malam ini, 31 Januari hingga menjelang 1 Januari, dimanfaatkan banyak masyarakat Pontianak untuk mempererat tali silaturahmi dan kekeluargaan.

Bak tradisi yang dilakukan hanya setiap satu tahun sekali, masyarakat Kota Pontianak merayakan tahun baru dengan aksi pengadaan acara makan-makan atau barbecue bersama anggota keluarga atau teman.

Secara umum, makanan yang kerap dijumpai dalam tradisi bakar-bakar tidak jauh dari aneka daging, jagung, ikan, sosis, hingga lainnya.

Tak hanya itu, perayaan berkumpul dan memasak bersama tersebut juga dimeriahkan dengan pesta kembang api sebagai agenda berlangsungnya pergantian tahun bagi masyarakat Kota Pontianak.

Pesta kembang api dan barbecue seolah tidak dapat dipisahkan dari perayaan pergantian tahun baru khususnya di Kota Pontianak, disamping itu terdapat berbagai pandangan darimana awalnya tradisi barbecue tersebut bermula.

Dilansir melalui History Today, tradisi bakar-bakar atau barberque terlah berlangsung sejak tahun 1590 oleh masyarakat pribumi Amerika yang mengolah daging ikan dengan cara dipanggang.

Adapun dilansir melalui Planet Barbecue dalam Live Science, tradisi barkecue sudah ada sejak 3 juta tahun yang lalu yang mana kehidupan manusia purba yakni Homo Erectus telah lebih dulu mengolah daging dengan api.

Kata 'barbeque' sendiri berasal dari bahasa suku Indian Caribia bernama Taino, yang mana kata 'barbacoa' yang berarti memanggang di atas panggung kayu yang ditinggikan.

Namun, orang spanyol yang menjelajahi Caribia mengadopsi kata 'barbacoa' menjadi 'barbecue' yang juga mengubah makna menjadi makanan yang dimasak dengan cara dipanggang.

Sejak itulah tradisi barbeque menjadi populer dan menyebar ke seluruh dunia termasuk menjadi bagian budaya Amerika di masa kolonial hingga memenangkan revolusi perang yang mana kemenangan tersebut dilakukan acara barbecue.

Tak ayal, hari penting atau spesial dilakukan dengan perayaan barbecue pada saat tahun baru oleh sejumlah masyarakat Kota Pontianak.

Hal serupa juga terdapat pada tradisi yang banyak dilakukan oleh seluruh dunia yakni pesta kembang api.

Dilansir melalui brainacademy, Kembang Api pertama kali ditemukan oleh seoarang ahli kimia asal China pada abad ke-7 yang dimaksudkan untuk mengusir roh-roh jahat menggunakan bubuk mesiu, bahkan berjalannya waktu dijadikan bahan dasar pembuatan bom

Hingga pada akhirnya seorang penjelajah asal Venesia yakni Marco Polo membawa bubuk mesiu ke benua eropa untuk dijadikan senjata hingga simbol perayaan yakni kembang api.

Kembang api sebagai simbol perayaan terjadi pertama kali pada abad 14 saat pernikahan di kerajaan Inggris, kelahiran anak bangsawan asal Rusia hingga penguasa Eropa lainnya sebagai bentuk momen penting.

Hingga menjadi mendunia sejak 4 Juli 1777, dilangit kota Philadephia, Amerika Serikat yang digunakan kegiatan olaharaga hingga kemerdekaan negara mereka. Tradisi tersebut kemudian menyebar ke banyak negara salah satunya Indonesia sebagai bentuk perayaan malam pergantian tahun baru.

Sejarah panjang tersebut dapat dirasakan masyarakat Kota Pontianak hingga saat ini sebagai tanda pergantian tahun sehingga momen tersebut tidak hanya sebagai hiburan namun juga momen kebersamaan.***

Penulis: Kelvin Novandi

Sumber: Berbagai Sumber

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun