President Marvel "Kevin Feige", sengaja tidak me-recast karakter T'Challa dikarenakan keputusan itu juga dinilai terlalu dini dan terburu-buru. Sementara kepergian Chadwick Boseman, juga belum lama berlalu.Â
Menurutnya, keputusan tersebut juga bertentangan dengan semangat dasar Marvel yang diinginkan oleh Stan Lee (Founders Marvel).
 Stan Lee menginginkan Marvel bisa menjadi representasi dunia melalui film-film superhero yang mereka tampilkan di layar kaca. Bagi Stan Lee, Marvel haruslah bisa tetap relatable dan relevant, sejalan dengan kisah-kisah karakter superhero yang mereka ciptakan.Â
Pada akhirnya, keputusan Marvel dan tim untuk merubah alur cerita "Wakanda Forever" adalah keputusan yang luar biasa sulit. Marvel, pada akhirnya memilih untuk move on, meneruskan tongkat estafet "The Black Panther" pada Shuri, adik dari T'Challa.Â
Pelajaran Penting
Proses pengambilan keputusan Marvel, dengan segala keterbatasan waktu dan situasinya, telah berhasil menampilkan kisah story telling yang adaptif tetapi juga tidak meninggalkan value-value yang dimiliki Marvel.Â
Marvel, sebagai sebagai studio animasi memilih untuk mengubah alur cerita dan menampilkan sisi empati pada perubahan cerita 'Wakanda Forever' alih-alih mengambil langkah-langkah taktis menyelamatkan karakter tersebut.Â
Terakhir, Marvel tidak hanya mengambil langkah besar untuk menampilkan jalan cerita karakter superhero yang dinamis, tetapi juga relevan sesuai dengan berbagai kesulitan dan permasalahan yang sedang dialami. Bravo, Marvel!
Salam Hangat,
Penulis
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H