Mohon tunggu...
Kelvin Gifarel Aziz
Kelvin Gifarel Aziz Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta

jangan katakan bahwa kamu bisa, tapi katakan lah bahwa kamu sanggup!

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sahabat Erat Enggan Melepaskan

20 Desember 2021   11:13 Diperbarui: 20 Desember 2021   12:43 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari-hari kian berlalu, Unyil yang tadinya hanya seorang gadis yang baru memasuki bangku SMA kini telah sampai di titik dimana ia sebentar lagi harus meninggalkan SMA tercintanya. Berbagai ujian menjelang kelulusan telah ia lalui dengan baik. Hari itu adalah hari dimana Unyil akan menerima pengumuman mengenai pendaftaran universitas impiannya.

“Duhhh, deg-degan banget nih” ujar Manda berkaca-kaca.

“Yaelah gausah takut sih man, kalo ngga lulus kan masih ada swasta” ujar Vero dengan santai.

“Yah Vero, baru temenan berapa hari sih sama manda? dia kan ga dapet izin kuliah di swasta” ucap Acel.

“Oiya lupa, gue kan gapernah kenalan sama lo ya man hahaha” ujar Vero lantang.

“Manda marah sama Vero!” teriak Manda kesal.

“Duh pusing nih! bisa pada diem ga sih?!” ucap Unyil dengan nada tegang. 

Ia tidak bisa tidur semalaman karena memikirkan hari ini. Ia takut jika ia ditolak universitas impian nya. Disisi lain, ia takut mengecewakan bunda.

“Eh udah bisa di akses nih guys!” teriak Manda.

“yeaaayyy akhirnya  keterimaa” sorak Vero bangga. Ia diterima di program studi Ilmu Komunikasi yang memang sudah ia impikan.

“Alhamdulillah ya allah… Acel akhirnya jadi anak akuntansi!” ucap Acel penuh haru.

“Lo gimana yil?” tanya Vero pada Unyil.

“Gatau, belom di buka nih” jawab Unyil dengan rasa takut.

“Manda diterima, tapi di pilihan kedua, gimana dong?” sahut Manda khas dengan nada manja nya.

“Ya ambil lah susah amat si” jawab Vero dengan nada gemas.

“Unyil ayo buka, gausah takut ada kita. Apapun hasilnya pasti itu yang terbaik buat kamu” ujar Acel menenangkan.

Tibalah saat Unyil membuka isi pengumuman nya, ia bertekad untuk menerima dengan ikhlas apapun hasilnya.

“Maaf anda tidak diterima, silahkan mengikuti ujian tulis pada bulan Agustus” ucap Unyil sambil menahan air mata nya agar tidak terjatuh.

Unyil merasa dunia nya berhenti. Cobaan apa lagi ini? batinnya. Ia sudah cukup sakit menelan kenyataan yang menimpa hidup nya. Unyil menarik nafas panjang, semua pasti akan baik-baik saja, ia meyakinkan dirinya sendiri.

“Gapapa guys, aku ikhlas kok. Toh masih bisa ujian tulis” ucap Unyil menenangkan teman-teman nya.

“Ada kita semua ko yil, kita bakal temenin sampe Unyil dapet kuliah” ujar Vero dengan nada hangat.

Tunggu, Unyil hampir tidak sadar dibalik semua kenyataan buruk ini ia masih memiliki ketiga sahabatnya. Satu bulan telah berlalu, Unyil telah belajar dengan giat agar bisa menghadapi ujian universitas yang telah menantinya. Ia pasrahkan semuanya kepada Allah, ia yakin bahwa pilihan Allah pasti yang terbaik untuknya. Unyil akan berusaha untuk menerima dengan ikhlas lagi hasil ujian nya kali ini.

“Bun, Unyil sebenernya takut ga diterima lagi. Bunda pasti kecewa kan sama aku?” ucap Unyil sedih.

“Unyil, mau apapun hasilnya nanti engga akan merubah rasa sayang dan bangga bunda sama kamu nak. Bunda tau kamu udah berusaha dengan baik. InsyaaAllah diberi hasil yang baik juga” ujar bunda.

Lagi-lagi, Unyil merasa beruntung memiliki bunda seperti Vania, selalu berfikiran positif dan dapat menjadi obat penenang yang handal untuknya.

“Bismillah, Unyil buka ya bun” ucap Unyil.

“Iya sayang” jawab bunda.

“Selamat Anda Diterima, Silahkan Melakukan Pendaftaran Ulang Melalui Link Dibawah Ini”

Unyil terdiam. Dia berhasil. Ya, Unyil mutofa berhasil diterima di kampus impian nya.

“Alhamdulillah nak” ujar bunda sembari memeluk Unyil.

Malam itu adalah malam paling membahagiakan dalam hidup Unyil, ia berhasil melakukan sesuatu yang amat berarti. Membuat bunda bahagia.

Ia merasa bangga pada dirinya sendiri. Berbagai kenangan dan kejadian masa lalu nya dapat membentuk dirinya menjadi sosok wanita tangguh dengan ketegaran luar biasa. Unyil tidak pernah merutuk masa lalu kelam nya. Ia bisa membuktikan bahwa ia bisa menjadi orang yang berguna dan mengangkat derajat bunda nya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun