Mohon tunggu...
Kelompok 3 SPM
Kelompok 3 SPM Mohon Tunggu... Mahasiswa - KELOMPOK 3 SOSIOLOGI PERILAKU MENYIMPANG

TUGAS SOSIOLOGI PERILAKU MENYIMPANG

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Westernisasi in Indonesia

9 Juni 2021   22:52 Diperbarui: 9 Juni 2021   23:09 2247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Westernisasi telah mempengaruhi seluruh dunia dalam beberapa abad terakhir, Tapi yang harus kita pahami adalah westernisasi di indonesia telah terjadi saat dimulainya kolonialisme dan imperialisme pada abad ke 19 masehi.


Westernisasi atau dikenal juga dengan istilah oksidentalisasi adalah proses adopsi yang dilakukan secara praktik sosial pada unsur budaya barat oleh masyarakat dan negara-negara di belahan dunia lainnya, baik melalui paksaan ataupun melalui pengaruh yang terjadi secara perlahan-lahan.


Oleh karena itulah proses terjadinya westernisasi mulai dilakukan ketika arti masyarakat non-barat berada di bawah pengaruh budaya barat di berbagai bidang seperti industri, teknologi, hukum, politik, ekonomi, gaya hidup, pola makan, pakaian, bahasa, alfabet, agama, filsafat, dan nilai.


Hingga sampai saat inilah westernisasi sangat mempengaruhi tradisi, adat istiadat, arti keluarga, dan cinta serta rasa hormat kita kepada orang lain. Alasan orang-orang meniru gaya hidup kebarat-baratan adalah karena mereka menganggap apabila mengikuti budaya barat maka merasa lebih modern.


Berikut arti modernisasi dari para ahli


1. Soerjono Soekanto, Westernisasi adalah proses kehidupan yang mengedepakan pada industrialisasi dan sistem ekonomi kapitalis. Sehingga                 kehidupan di dalamnya meniru atau sama persis dengan kehidupan masyarakat yang ada di dunia barat


2. Koentjaraningrat, Definisi westernisasi adalah peniruan gaya hidup orang barat yang dilakukan masyarakat secara berlebihan, pergaulan, kebiasaan, proses gaya hidup danlain sebaginya. Sehingga hal ini mengindikasikan bahwa westernisasi tidak cocok untuk dipergunakan atau diterpakan di Indonesia yang notabene masyarakatnya masih memegang erat kehidupan dengan budaya


3. Wajewasoto, Pengertian westernisasi adalah bentuk tindakan sosial yang dilakukan seseorang dengan membaratkan serta mengikuti segala hal yang ada di dalam berkebudayaan barat


4. Suharni (2015), Arti westernisasi adalah serangkaian perbuatan yang tercermin melalui pemujaan berlebihan terhadap Barat dengan cara mengadopsi secara keseluruhan pola kehidupan yang dilakukan, dengan tanpa ada filter (penyaringnya)


5. Westernisasi adalah konsep yang memberikan dampak positif dan negatif. Dampak westernisasi sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan hidup masyarakat. 

Berikut ini adalah dampak positif dan negatif westernisasi :


Dampak Positif


1. Peningkatan bahasa
    Westernisasi membuat masyarakat dapat mengenal berbagai bahasa, sebab masyarakat di negara non-Barat dapat belajar berbagai bahasa di luar          bahasa ibunya. Sehingga dapat meningkatkan kemampuan berbahasanya dan memudahkan untuk saling komunikasi dan berinteraksi.

2 .Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)
     Budaya barat dikenal dengan budaya modern dengan ilmu pengetahuan dan teknologi canggih, masuknya westernisasi membuat negara non-Barat      dapat bersaing dalam berbagai bidang di era globalisasi ini.

3. Akulturasi budaya
   Dari westernisasi, terjadi alkulturasi budaya dalam masyarakat. Kebudayaan barat itu lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaannya      sendiri tanpa menyebabkan hilangnya unsur kebudayaan kelompok itu sendiri. Ini membuat masyarakat tidak mengalami kebosanan budaya karena masyarakat selalu menginginkan hal-hal yang baru.

4.Ekonomi
Westernisasi juga bermanfaat dalam mengglobalisasi ekonomi dan menciptakan cara yang lebih efisien untuk memproduksi barang dan jasa. Westernisasi juga menjadi permulaan pembangunan ekonomi jangka panjang di tingkat lokal.

5.Fashion dan gaya hidup
Adanya westernisasi membuat masyarakat lebih bisa mengikuti tren yang sedang populer di dunia, dapat juga menciptakan inovasi terbaru, misalnya seperti mode pakaian dan gaya hidup terkini.

Dampak Negatif


1. Munculnya sekularisasi
Sekularisasi adalah mengasingkan agama dari kehidupan bermasyarakat dan bernegara, yang membawa ke arah kehidupan yang tidak didasarkan pada ajaran agama. Dengan ide ini masyarakat dicegah untuk melibatkan peran dan fungsi agama dalam segala aspek kehidupan sosial dan pemerintahan.

2. Lunturnya budaya lokal
Adanya westernisasi membuat masyarakat lebih banyak mengagungkan kebudayaan asing daripada kebudayaan sendiri. Hal ini dapat mengakibatkan lunturnya nilai budaya dan moral masyarakat, sehingga budaya asli masyarakat tersebut terlupakan.

3. Terancamnya keteraturan sosial
Berkembangnya westernisasi dalam masyarakat akan menjadi kerusakan dalam keteraturan sosial, kondisi ini sangat dipengaruhi pada keadaan yang berbeda dalam kehidupan masyarakat. Banyak penyimpangan yang tidak sesuai pada akhirnya akan menjadikan keteraturan sosial terancam.

4. Sikap Individualistik
Dengan berkembangnya teknologi mambuat masyarakat merasa dimudahkan karena segala hal dapat dilakukan sendiri, sehingga merasa tidak lagi membutuhkan orang lain dalam aktivitasnya. Faktanya mereka merupakan makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain.

5. Pola Hidup Konsumtif
Perkembangan industri yang pesat membuat penyediaan barang kebutuhan masyarakat melimpah, hal ini membuat masyarakat mudah tertarik untuk mengonsumsi barang dengan banyak pilihan yang ada. Akibatnya masyarakat cenderung mengikuti gaya hidup konsumtif dan serba praktis.

6. Pergaulan bebas
Gaya pergaulan remaja di beberapa negara barat cenderung lebih bebas, sedangkan Indonesia lebih menjunjung tinggi adat ketimuran. Hal ini tidak sesuai dan dapat dapat menyebabkan permasalahan yang lebih luas, seperti free sex, alcoholic, penggunaan narkoba, kejahatan, serta pelanggaran yang melanggar nilai dan norma sosial.

Bagian dari dampak budaya luar yang masuk ke Indonesia tanpa disaring yaitu munculnya kelompok-kelompok sosial dalam masyarakat. Kelompok-kelompok sosial itu di antaranya terbentuk dari beberapa anak muda yang mempunyai tujuan yang sama dengan gaya dandanan rambut dicat, dihadapkan ke atas, serta memakai anting-anting yang biasa disebut anak "punk". 

Punk bukan hanya aliran, tetapi telah merasuki jiwa dan kepribadian pengikutnya. Namun, kembali lagi ke masing-masing individu dalam melihat aliran punk ini. Aliran punk lahir karena adanya kesamaan dalam menyukai jenis aliran musik yang sama, yaitu musik punk rock, serta adanya gejala perasaan yang tidak puas dalam diri masing-masing. Yang mencemaskan adalah adanya perilaku menyimpang seperti kebebasan berkumpul yang menjurus pada hal- hal yang negatif, dan berdampak pada diri sendiri atau masyarakat sekitar.
 

Kekerasan dalam komunitas punk sendiri tidak jarang terjadi. Dalam komunitas ini kekerasan tidaklah menjadi sesuatu yang anti sosial. Meskipun begitu mereka harus dibimbing atau pun di bina dan mendapatkan hukuman yaitu diberikan didikan selayaknya. Namun, ketika hambatan labelisasi dan pencitraan tak berimbang membuat golongan punk sebagai budaya yang tak diinginkan dan menjadikan mereka pribadi yang terkekang kebebasan ekspresinya dalam berpenampilan dan menjadi makhluk sosial yang tak pernah diinginkan di lingkungannya.
 
Meminimalisasikan punk adalah salah satu tugas penting untuk memberantas tindakan menyimpang, bukan hanya sekadar mengurus budaya punk saja. Akan tetapi, seperti kaum muda lain yang bukan anak jalanan ataupun dari kaum punk, bahwa mereka ada yang terjebak dalam kehidupan seks bebas, LGBT, penyalahgunaan narkoba, korban broken home  dan lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun