Mohon tunggu...
Kelompok 3 SPM
Kelompok 3 SPM Mohon Tunggu... Mahasiswa - KELOMPOK 3 SOSIOLOGI PERILAKU MENYIMPANG

TUGAS SOSIOLOGI PERILAKU MENYIMPANG

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Westernisasi in Indonesia

9 Juni 2021   22:52 Diperbarui: 9 Juni 2021   23:09 2247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

5. Pola Hidup Konsumtif
Perkembangan industri yang pesat membuat penyediaan barang kebutuhan masyarakat melimpah, hal ini membuat masyarakat mudah tertarik untuk mengonsumsi barang dengan banyak pilihan yang ada. Akibatnya masyarakat cenderung mengikuti gaya hidup konsumtif dan serba praktis.

6. Pergaulan bebas
Gaya pergaulan remaja di beberapa negara barat cenderung lebih bebas, sedangkan Indonesia lebih menjunjung tinggi adat ketimuran. Hal ini tidak sesuai dan dapat dapat menyebabkan permasalahan yang lebih luas, seperti free sex, alcoholic, penggunaan narkoba, kejahatan, serta pelanggaran yang melanggar nilai dan norma sosial.

Bagian dari dampak budaya luar yang masuk ke Indonesia tanpa disaring yaitu munculnya kelompok-kelompok sosial dalam masyarakat. Kelompok-kelompok sosial itu di antaranya terbentuk dari beberapa anak muda yang mempunyai tujuan yang sama dengan gaya dandanan rambut dicat, dihadapkan ke atas, serta memakai anting-anting yang biasa disebut anak "punk". 

Punk bukan hanya aliran, tetapi telah merasuki jiwa dan kepribadian pengikutnya. Namun, kembali lagi ke masing-masing individu dalam melihat aliran punk ini. Aliran punk lahir karena adanya kesamaan dalam menyukai jenis aliran musik yang sama, yaitu musik punk rock, serta adanya gejala perasaan yang tidak puas dalam diri masing-masing. Yang mencemaskan adalah adanya perilaku menyimpang seperti kebebasan berkumpul yang menjurus pada hal- hal yang negatif, dan berdampak pada diri sendiri atau masyarakat sekitar.
 

Kekerasan dalam komunitas punk sendiri tidak jarang terjadi. Dalam komunitas ini kekerasan tidaklah menjadi sesuatu yang anti sosial. Meskipun begitu mereka harus dibimbing atau pun di bina dan mendapatkan hukuman yaitu diberikan didikan selayaknya. Namun, ketika hambatan labelisasi dan pencitraan tak berimbang membuat golongan punk sebagai budaya yang tak diinginkan dan menjadikan mereka pribadi yang terkekang kebebasan ekspresinya dalam berpenampilan dan menjadi makhluk sosial yang tak pernah diinginkan di lingkungannya.
 
Meminimalisasikan punk adalah salah satu tugas penting untuk memberantas tindakan menyimpang, bukan hanya sekadar mengurus budaya punk saja. Akan tetapi, seperti kaum muda lain yang bukan anak jalanan ataupun dari kaum punk, bahwa mereka ada yang terjebak dalam kehidupan seks bebas, LGBT, penyalahgunaan narkoba, korban broken home  dan lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun