Mohon tunggu...
Kelly Lanjaya
Kelly Lanjaya Mohon Tunggu... -

Be a strong wall in the hard times and be a smiling sun in the good times. Twitter : @kellylanjaya025

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Apakah John Bisa Berubah?

4 April 2014   00:21 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:07 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1396520381158830893

[caption id="attachment_301718" align="aligncenter" width="586" caption="By : Kelly.L"][/caption]

Di hari yang cerah, saatnya John harus belajar lebih giat disekolah. Jam dikamar John sudah berdering sejak pukul 05.00 pagi. Tapi John tetap saja tidak mau bangun dari ranjang kesayangannya dengan memeluk guling kesayangannya. Mama pun menghampiri kamar John, dan...

"John!" teriak mama.

"Iya ma? Ada apa?" jawab John malas.

"Kamu tidak tau kalau hari ini kamu MOS?" teriak mama dengan nada marah.

"Ah si mama suruh aku ke sekolah inget banget, kalau waktunya jalan-jalan selalu lupa. Aku kan masih ngantuk. Ini baru jam 06.00, biasa nya aku kan bangun jam 10.00." John tertidur lagi.

"Kan itu hari libur John. Cepat bangun! Kamu harus mandi dan makan. Belum juga kamu harus berangkat kesekolah. Jarak rumah kita dengan sekolah kan jauh. Kamu juga tau itu John" teriak mama sambil menarik John.

John memang anak yang bandal kalau dirumah, bukan hanya dirumah, kalau ia sekolah pasti selalu aja ada masalah yang membuat kedua orang tuanya khawatir. Tapi untung saja John anak pintar, ia selalu mendapatkan nilai bagus didalam nilai akademiknya, tapi sedangkan di nilai kelakuannya ia selalu mendapatkan 'C'. Memang John harus diatasi dari sekarang. Apalagi sekarang John sudah kelas 1 SMP.

Kelakuan John memang tidak bisa diandalkan. Mama pun sering menasehati dan memarahinya, tapi John malah melawannya. Guru-guru SD nya pun sangat khawatir dengan kelakuan John. John memang anak yang keras kepala. Dinasehatin bukannya diperbaiki sifatnya malah melawan. Guru-gurunya pun selalu membicarai tentang John saat anak-anak pulang sekolah tepatnya diruang guru. Banyak guru yang lelah melihat kelakuan John. Kedua orang tua nya selaludipanggil oleh wali kelasnya. Dan selalu bilang kalau John mengulanginya lagi John akan di skors selama 1 minggu. Orang tua John sangat kaget dan sedih melihat anak nya seperti itu.

Setiap malam setelah anaknya sudah tidur Mama selalu nangis dikamar, ia tidak tau harus bagaimana caranya untuk membuat John tidak berkelakuan seperti itu. Disekolah saat MOS banyak anak-anak yang tidak menyukai John, banyak orang yang bilang kalau John jahat. Kakak-kakak Osis pun menjadi sangat kesal dengan John, tapi sebagai kakak yang baik tentunya mereka tidak memarahinya karena mereka telah diberitahu oleh gurunya kalau John memang berkelakuan seperti itu. Teman-teman sekelasnya memang masih sedang proses menuju jenjang dewasa, tapi John tidak seperti teman-teman yang lain ia mengartikan arti dewasa dengan salah.

Dewasa memang berfikir lebih dewasa bagi teman-teman, tapi dewasa bagi John adalah dewasa yang sudah mengerti apa yang dilakukan oleh orang-orang yang sudah memiliki pasangan dalam hidupnya. Kelakuan John ini memang sangat ribat, sampai-sampai banyak anak kelas VII yang sekelas dengan John tertular apa yang sering dikatakan oleh John. Guru-guru pun sangat kaget dengan anak-anak yang satu kelas dengan John. John juga anak yang sedikit autis, autis adalah gangguan perkembangan saraf yang kompleks dan ditandai dengan kesulitan dalam interaksi sosial, komunikasi, dan perilaku terbatas.

Selesai MOS... Saatnya hari efektif belajar...

"Hore, selesai juga MOS nya, akhirnya bisa belajar seperti biasa. Aku sudah gak sabar dengan pelajaran di SMP ini dan cara mengajar guru-guru disini." Kata salah satu anak dengan teman dekatnya.

"Iya nih, pelajaran pertama katanya gurunya cantik lho. Aku jadi penasaran nih." jawab temannya.

"Katanya, guru itu juga baik sangat disayangi oleh semua murid yang diajarinya. Kalo aku denger ya biasa dipanggil Mami." sahut teman yang disebelahnya.

"Iya benar tuh. John kenapa sih? Daritadi bisa nya cuma gambar-gambar dan gambar? Gambarnya juga gak jelas lagi."

"Tau tuh. Tapi kalo dilihat dia baik juga?"

"Baik dari mana?"

"Sstttt. Ms sudah datang." kata leader (ketua) kelas VII A.

Mereka berhenti bercakap-cakap karena guru yang tadi dibicarakan oleh anak-anak datang. Semua pun langsung kembali ke tempat duduk masing-masing. Lalu mereka memberi salam kepada guru tersebut. Tapi hanya John yang tidak mau mendengar perintah. Jadi guru ini langsung menyuruh John untuk berdiri dan memberi salam. Kelas VII dibagi menjadi 3 kelas yaitu VII A, VII B, dan VII C. Banyak bukan? Memang sekolah ini terkenal jadi banyak murid yang bersekolah disini. Dan sekolah ini juga baik, bisa merubah anak-anak menjadi lebih baik. John duduk dikelas VII A, dengan 8 teman laki-lakinya dan 8 teman perempuannya.

Pelajaran pertama yang dimulai adalah pelajaran Ms.Citra, guru yang cantik ini mengajar bidang studi Bahasa.Indonesia. Ms.Citra juga adalah seksi kesiswaan. Jadi untuk tentang kesiswaan, selalu Ms.Citra yang mengerjakan tapi tidak hanya Ms.Citra. Dikelas John selalu berbicara tanpa berfikir apakah kata tersebut benar atau salah. Cara membaca cerita atau apapun juga berbeda dengan teman-temannya. John pernah bilang kalau ia tidak berbicara seperti itu nanti suaranya seperti perempuan. Padahal saat berbicara dengan teman sekelasnya suaranya tidak seperti perempuan. Lalu perbedaan John dengan teman-temannya juga didalam masalah bahasa yang digunakan. John selalu berkata dengan Bahasa.Inggris. Sedangkan teman-temannya semua menggunakan Bahasa.Indonesia.

Didalam pelajaran Ms.Citra pun juga berkata, bertanya kepada Ms.Citra menggunakan Bahasa.Inggris. Untung saja semua guru-guru disekolah ini bisa berkata dengan menggunakan Bahasa.Inggris. Jadi terpaksa untuk anak-anak dikelas VII A harus berkata dengan John menggunakan Bahasa.Inggris. Tapi tidak semua anak dikelasnya bisa menggunakan Bahasa.Indonesia jadi mereka berkata dengan Bahasa.Indonesia. John malah menjawabnya dengan Bahasa.Inggris, teman-temannya juga tidak bisa mengerti apa yang diomongkan oleh John. Hanya 1 atau 2 orang saja yang mengerti apa yang diucapkan oleh John.

Sampai dirumah John menceritakan keadaan disekolah hari ini, ia bilang kalau teman-teman dikelas tidak ada yang mempedulikannya. Lalu mereka juga berkata kalau teman-temannya pada menjauhinya dan tidak mau berkata dengannya. John sangat sedih dengan teman-temannya. Dia tidak mengerti kenapa teman-temannya bersikap begitu dengannya. Walaupun John seperti itu tapi ternyata dia juga mempunyai rasa bersalah. Tidak semua orang di dunia ini sempurna. Pasti selalu mempunyai kekurangan dan kelebihan, contohnya John ia juga memiliki kekurangan dan kelebihan.

Semua orang juga pasti dapat berubah kalau punya niat. John juga memiliki adik laki-laki namanya Gerry, umurnya juga sedikit jauh banyak dengan kakaknya. Umur Gerry baru saja 5 tahun. Kelakuan Gerry tidak sama dengan kelakuan kakaknya. Gerry memiliki sifat yang baik, suka menolong, dan berkata yang sopan kepada orang-orang disekitarnya. Gerry juga bersekolah disekolah yang sama dengan John. Guru-gurunya sangat menyukai Gerry. Gerry selalu dipuji dengan gurunya. John dan Gerry berbeda 90 derajat.

Sudah 2 bulan John sekolah bersama teman-teman barunya. John makin merasa diasingkan oleh teman-temannya. Kemudian John berusaha mencari perhatian terhadap teman-temannya. Tapi akal bodohnya kembali muncul lagi. Dia seakan-akan menjepitkan tangannya ke pintu kelasnya. Banyak teman sekelasnya dan kakak kelasnya melihat tangan John terluka. Salah satu anak langsung memanggil salah satu gurunya diruang guru. Yang dipanggil adalah Ms.Citra karena yang ada diruang guru hanya Ms.Citra satu orang. Saat itu Ms.Citra sangat kaget. John menangis didepan pintu kelasnya.

Pihak sekolah langsung menelepon orang tua John dan  langsunglah John dibawah ke rumah sakit oleh Ms.Citra bersama Mr.Dani. Untunglah kata dokter tidak terlalu masalah. Hanya saja tangan John tidak boleh memegang benda-benda yang berat selama 1 bulan. Dan tangan yang terluka tangan kanan. John tidak berani menulis selama 1 minggu. Jadi John menulis dengan tangan kiri. John sudah terlatih menulis dengan menggunakan tangan kanan dan tangan kirinya. Kedua orang tua nya sangat khawatir setelah mendengar berita tersebut. Kedua orang tuanya bergegas ke rumah sakit untuk menjenguk anak nya. Mamanya sangat sedih melihat anaknya yang terluka. Ms.Citra belum sempat menanyakan apa yang terjadi dengan John. Karena saat itu keadaan sangat darurat.

Keesokan harinya Ms.Citra menanyakannya ke John, John hanya mengangguk-anggukkan kepalanya. Sampai Ms.Citra menanyakannya ke 5 kali nya. Akhirnya John menceritakannya kepada Ms.Citra ditempat yang tidak banyak orang. Yaitu diruang serba guna. John berkata, "Ms, aku kemarin sengaja melukai tanganku. Aku merasa diasingkan oleh teman-teman sekelasku. Apakah aku tidak baik dengan mereka Ms? Kenapa mereka berbuat seperti itu ke aku? Aku sangat sedih Ms. Jadi, aku sengaja melukakan tanganku agar bisa mendapatkan perhatian oleh teman-teman dikelasku." Ms.Citra mendengarnya dengan merasa sangat sedih dengan John. Kemudian Ms.Citra menasehati John, "John, jangan sedih nak. Coba lah kamu beradaptasi ditempat yang berbeda. Mungkin temanmu disini tidak seperti teman-temanmu disekolah mu yang dulu. Cobalah berkomunikasi dengan mereka dengan kata yang sopan. Ms tidak menyalahkan mu John. Hanya perbuatanmu salah saja. Lain kali janganlah melakukan hal bodoh ini. Ini adalah hal yang berbahaya. Bagaimana kalau tanganmu patah? Untung tanganmu tidak apa-apa. Nanti Ms akan bilang keteman-temanmu. Kalau mereka tidak mau mengajak kamu bermain bilang ke Ms, biar Ms yang bilang ke mereka." John hanya menganggukkan kepalanya. John juga berasa bersalah terhadap dirinya, orang tuanya, temannya, dan gurunya. John berjanji tidak akan melakukan hal-hal bodoh lagi. Semoga saja John bisa merubah dirinya menjadi lebih baik, lebih sopan. Ms.Citra percaya dengan John akan janjinya. Semoga saja benar-benar bisa berubah.

2 hari berlalu, John sudah mencoba untuk menyapa temannya dengan baik. Tapi tetap saja temannya tidak mempedulikannya. Sampai akhirnya John bertemu dengan Ms.Citra dan mengasih tau kabar ini. John sangat sedih, ia tidak tau harus bagaimana lagi. Rasanya ia ingin pindah dari sekolah ini. Ms.Citra pun langsung bertemu dengan anak-anak yang sekelas dengan John.

Kemudian Ms.Citra menasehati mereka dengan baik, "Kalian ya, punya teman tuh harus disayang ya. Jangan dimusuhin, kalian pasti juga tau kalo dimusuhin itu gak enak. Ms juga pernah dimusuhin sama semua temen sekelas sama Ms. Aduh rasanya tuh gak enak. Coba bayangin dong ya anak-anak Ms yang Ms sayangi, Ms bukannya milih-milih tapi kalian harus tau dong ya cinta kasih tidak boleh pilih kasih. Kasihan nih si John, dari pertama kali masuk dia gak ada yang nemenin paling hanya beberapa saja. Lain kali bermain bersama ya, kalau ada tugas kelompok juga diajak."

Anak-anak hanya menjawab "Iya Ms" dan kemudian mereka membentuk kelompok dan bersama-sama membicarai John. Mereka merundingkan masalah ingin berbicara dengan John apa tidak. Lalu ada satu anak yang sangat sebal sangat benci dengan John dia mengatakan, "Eh, eh, mending kita bicara sama John, kayaknya kasihan banget. Gue baru pertama kali ini gak mau ngomong sama anak baru. Tapi kalo gue pikir-pikir emang iya sih kasihan juga John. Kita harus berubah. Kalo gak gue sama lo lo pada juga bisa dimarahin sama guru. Setuju gak?" lalu mereka pun setuju dengan apa yang dikatakannya.

Keeskokan hari nya John mencoba lagi menyapa dengan anak-anak dikelasnya. John sangat terharu dengan teman-temannya. Sudah sekian lama dia tidak dipedulikan akhirnya omongannya dijawab juga dengan temannya. John tidak akan melakukan hal bodohnya lagi. John sudah berubah. Ia bukan lagi anak yang bodoh dalam mengambil keputusan, dan dia bukan anak yang tidak sopan. Ia sudah bisa mengendalikan ucapannya dari sekarang. Kelas VII sudah berteman dengan tentram sekarang, tidak ada kata sebal kata benci di dalam kata-kata temannya untuk John.

Kakak kelas dan adik kelasnya pun sekarang selalu bermain dengan John. Semua yakin John memang anak yang baik. Walaupun pertama masuk begitu tapi John sangat hebat dalam waktu 2 bulan ia bisa merubah sikapnya perlahan-lahan. Semua butuh waktu, tidak bisa dilakukannya begitu saja. Tanpa Ms.Citra yang menasehati John mungkin sampai sekarang masih begitu. Berkat Ms.Citra dan berkat janjinya John sekarang menjadi anak yang rajin yang dibanggakan oleh kedua orang tuanya. Semoga saja John bisa menjadi anak yang sukses. John juga sudah merubah tata rambutnya. Yang pertama kali masuk rambutnya berantakan dan panjang sekarang sudah dipotong rapi seperti rambut teman-temannya. Banyak perempuan yang menyukai John.

Mungkin pertama kali John tidak mengerti bagaimana rasanya masuk SMP. Dia memikirkan masuk SMP sama seperti saat SD, ada banyak waktu untuk bermain, bercanda dan lainnya. Tapi ini salah. Semakin kita bertambah tingkat semakin dewasa dan mandiri lah kita. Kita harus bisa bersikap mandiri dari sekarang. Tidak ada hal yang susah dikerjakan asal ada niat. Tidak ada hal yang salah jika kita memperlakukannya dengan baik dan benar. Tidak ada hal yang buruk jika kita selalu berfikir positif. Sayangilah semua makhluk tanpa memilih-milih. Jangan memilih teman yang pintar dan baik. Bertemanlah dengan siapa saja. Semua orang memang karakternya berbeda. A berbeda dengan B belum tentu C sama dengan D.

Terima kasih sudah membaca.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun