Sampai dirumah John menceritakan keadaan disekolah hari ini, ia bilang kalau teman-teman dikelas tidak ada yang mempedulikannya. Lalu mereka juga berkata kalau teman-temannya pada menjauhinya dan tidak mau berkata dengannya. John sangat sedih dengan teman-temannya. Dia tidak mengerti kenapa teman-temannya bersikap begitu dengannya. Walaupun John seperti itu tapi ternyata dia juga mempunyai rasa bersalah. Tidak semua orang di dunia ini sempurna. Pasti selalu mempunyai kekurangan dan kelebihan, contohnya John ia juga memiliki kekurangan dan kelebihan.
Semua orang juga pasti dapat berubah kalau punya niat. John juga memiliki adik laki-laki namanya Gerry, umurnya juga sedikit jauh banyak dengan kakaknya. Umur Gerry baru saja 5 tahun. Kelakuan Gerry tidak sama dengan kelakuan kakaknya. Gerry memiliki sifat yang baik, suka menolong, dan berkata yang sopan kepada orang-orang disekitarnya. Gerry juga bersekolah disekolah yang sama dengan John. Guru-gurunya sangat menyukai Gerry. Gerry selalu dipuji dengan gurunya. John dan Gerry berbeda 90 derajat.
Sudah 2 bulan John sekolah bersama teman-teman barunya. John makin merasa diasingkan oleh teman-temannya. Kemudian John berusaha mencari perhatian terhadap teman-temannya. Tapi akal bodohnya kembali muncul lagi. Dia seakan-akan menjepitkan tangannya ke pintu kelasnya. Banyak teman sekelasnya dan kakak kelasnya melihat tangan John terluka. Salah satu anak langsung memanggil salah satu gurunya diruang guru. Yang dipanggil adalah Ms.Citra karena yang ada diruang guru hanya Ms.Citra satu orang. Saat itu Ms.Citra sangat kaget. John menangis didepan pintu kelasnya.
Pihak sekolah langsung menelepon orang tua John dan  langsunglah John dibawah ke rumah sakit oleh Ms.Citra bersama Mr.Dani. Untunglah kata dokter tidak terlalu masalah. Hanya saja tangan John tidak boleh memegang benda-benda yang berat selama 1 bulan. Dan tangan yang terluka tangan kanan. John tidak berani menulis selama 1 minggu. Jadi John menulis dengan tangan kiri. John sudah terlatih menulis dengan menggunakan tangan kanan dan tangan kirinya. Kedua orang tua nya sangat khawatir setelah mendengar berita tersebut. Kedua orang tuanya bergegas ke rumah sakit untuk menjenguk anak nya. Mamanya sangat sedih melihat anaknya yang terluka. Ms.Citra belum sempat menanyakan apa yang terjadi dengan John. Karena saat itu keadaan sangat darurat.
Keesokan harinya Ms.Citra menanyakannya ke John, John hanya mengangguk-anggukkan kepalanya. Sampai Ms.Citra menanyakannya ke 5 kali nya. Akhirnya John menceritakannya kepada Ms.Citra ditempat yang tidak banyak orang. Yaitu diruang serba guna. John berkata, "Ms, aku kemarin sengaja melukai tanganku. Aku merasa diasingkan oleh teman-teman sekelasku. Apakah aku tidak baik dengan mereka Ms? Kenapa mereka berbuat seperti itu ke aku? Aku sangat sedih Ms. Jadi, aku sengaja melukakan tanganku agar bisa mendapatkan perhatian oleh teman-teman dikelasku." Ms.Citra mendengarnya dengan merasa sangat sedih dengan John. Kemudian Ms.Citra menasehati John, "John, jangan sedih nak. Coba lah kamu beradaptasi ditempat yang berbeda. Mungkin temanmu disini tidak seperti teman-temanmu disekolah mu yang dulu. Cobalah berkomunikasi dengan mereka dengan kata yang sopan. Ms tidak menyalahkan mu John. Hanya perbuatanmu salah saja. Lain kali janganlah melakukan hal bodoh ini. Ini adalah hal yang berbahaya. Bagaimana kalau tanganmu patah? Untung tanganmu tidak apa-apa. Nanti Ms akan bilang keteman-temanmu. Kalau mereka tidak mau mengajak kamu bermain bilang ke Ms, biar Ms yang bilang ke mereka." John hanya menganggukkan kepalanya. John juga berasa bersalah terhadap dirinya, orang tuanya, temannya, dan gurunya. John berjanji tidak akan melakukan hal-hal bodoh lagi. Semoga saja John bisa merubah dirinya menjadi lebih baik, lebih sopan. Ms.Citra percaya dengan John akan janjinya. Semoga saja benar-benar bisa berubah.
2 hari berlalu, John sudah mencoba untuk menyapa temannya dengan baik. Tapi tetap saja temannya tidak mempedulikannya. Sampai akhirnya John bertemu dengan Ms.Citra dan mengasih tau kabar ini. John sangat sedih, ia tidak tau harus bagaimana lagi. Rasanya ia ingin pindah dari sekolah ini. Ms.Citra pun langsung bertemu dengan anak-anak yang sekelas dengan John.
Kemudian Ms.Citra menasehati mereka dengan baik, "Kalian ya, punya teman tuh harus disayang ya. Jangan dimusuhin, kalian pasti juga tau kalo dimusuhin itu gak enak. Ms juga pernah dimusuhin sama semua temen sekelas sama Ms. Aduh rasanya tuh gak enak. Coba bayangin dong ya anak-anak Ms yang Ms sayangi, Ms bukannya milih-milih tapi kalian harus tau dong ya cinta kasih tidak boleh pilih kasih. Kasihan nih si John, dari pertama kali masuk dia gak ada yang nemenin paling hanya beberapa saja. Lain kali bermain bersama ya, kalau ada tugas kelompok juga diajak."
Anak-anak hanya menjawab "Iya Ms" dan kemudian mereka membentuk kelompok dan bersama-sama membicarai John. Mereka merundingkan masalah ingin berbicara dengan John apa tidak. Lalu ada satu anak yang sangat sebal sangat benci dengan John dia mengatakan, "Eh, eh, mending kita bicara sama John, kayaknya kasihan banget. Gue baru pertama kali ini gak mau ngomong sama anak baru. Tapi kalo gue pikir-pikir emang iya sih kasihan juga John. Kita harus berubah. Kalo gak gue sama lo lo pada juga bisa dimarahin sama guru. Setuju gak?" lalu mereka pun setuju dengan apa yang dikatakannya.
Keeskokan hari nya John mencoba lagi menyapa dengan anak-anak dikelasnya. John sangat terharu dengan teman-temannya. Sudah sekian lama dia tidak dipedulikan akhirnya omongannya dijawab juga dengan temannya. John tidak akan melakukan hal bodohnya lagi. John sudah berubah. Ia bukan lagi anak yang bodoh dalam mengambil keputusan, dan dia bukan anak yang tidak sopan. Ia sudah bisa mengendalikan ucapannya dari sekarang. Kelas VII sudah berteman dengan tentram sekarang, tidak ada kata sebal kata benci di dalam kata-kata temannya untuk John.
Kakak kelas dan adik kelasnya pun sekarang selalu bermain dengan John. Semua yakin John memang anak yang baik. Walaupun pertama masuk begitu tapi John sangat hebat dalam waktu 2 bulan ia bisa merubah sikapnya perlahan-lahan. Semua butuh waktu, tidak bisa dilakukannya begitu saja. Tanpa Ms.Citra yang menasehati John mungkin sampai sekarang masih begitu. Berkat Ms.Citra dan berkat janjinya John sekarang menjadi anak yang rajin yang dibanggakan oleh kedua orang tuanya. Semoga saja John bisa menjadi anak yang sukses. John juga sudah merubah tata rambutnya. Yang pertama kali masuk rambutnya berantakan dan panjang sekarang sudah dipotong rapi seperti rambut teman-temannya. Banyak perempuan yang menyukai John.
Mungkin pertama kali John tidak mengerti bagaimana rasanya masuk SMP. Dia memikirkan masuk SMP sama seperti saat SD, ada banyak waktu untuk bermain, bercanda dan lainnya. Tapi ini salah. Semakin kita bertambah tingkat semakin dewasa dan mandiri lah kita. Kita harus bisa bersikap mandiri dari sekarang. Tidak ada hal yang susah dikerjakan asal ada niat. Tidak ada hal yang salah jika kita memperlakukannya dengan baik dan benar. Tidak ada hal yang buruk jika kita selalu berfikir positif. Sayangilah semua makhluk tanpa memilih-milih. Jangan memilih teman yang pintar dan baik. Bertemanlah dengan siapa saja. Semua orang memang karakternya berbeda. A berbeda dengan B belum tentu C sama dengan D.