Ini tentang peduli. Mendengarkan masa lalu, mengolah memori, memahami pengalaman jatuh, lalu memberikannya kepada pembaca.
Bukan hanya memberikan diri sendiri, tetapi memberi lebih dari diri kita sendiri sebagai penulis.
Ini tentang karya sastra yang ditulis penulis dengan tulus agar pembaca atau orang lain menjadi terhibur, belajar, dan menerima kenyataan yang lebih dari milik si penulis.
“Memori ini bukan tentang nama kondang kakek Pramoedya Ananta Toer. Bukan tentang sikap narsis dan ketenaran. Ini tentang peduli,” tulis Ken di mesin ketik kakeknya.
Terima [spasi] kasih [koma] [spasi] Eyang. Ting!
*** selesai ***
Klik: KelasPenulis
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H