kota-kota yang memeram rindu
mengabur pelan di antara semak perdu
angin tak juga menderu
sementara di padang berdesing peluru
kota kota kian bersijingkat
sementara kangen terus diangkat
menjadi semacam sukacita
di mana waktu tak habis bercerita
kota kota menawarkan senja
di lentik mata perawan nan manja
sembari nyanyi lagi purba
tepat ketika setiap mulut tercemba
aku riuh di pusaran kota kota
membaca mantra atas segenap derita
lantaran hidup hanya menunggu
sementara kerja menolak gagu
kota kota yang memeram rindu
kota kota kian bersijingkat
kota kota menawarkan senja
:aku riuh di pusaran kota kota
Kendal, 130422
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H