Mohon tunggu...
Kelana Pikiran
Kelana Pikiran Mohon Tunggu... karyawan swasta -

seorang pekerja yg sejauh ini selalu membawa uang halal utk keluarga

Selanjutnya

Tutup

Politik

Bedanya Gubernur Arnold dan SBY.....Paspampres dan Polisi Sepakbola Eropa

26 Oktober 2011   01:57 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:30 474
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

========================================================================

Jadi andaikata saya menjadi pak SBY , ketika paspampres dan petugas keamanan sudah memastikan bahwa I Nyoman Minta tidak membahayakan, maka saya akan menghampiri Pak Minta, meminta maaf akibat terjerembab oleh pengawal yg menangkapnya, kemudian berterima kasih karena telah menunjukkan kebobrokan Paspampres dan petugas kemanan. Kemudian dengan rendah hati saya akan memohon kepada Pak Minta untuk bersedia melakukan rekonstruksi, untuk memperjelas dimana bolongnya pengamanan. Ketika rekonstruksi selesai saya akan mengantar Pak Minta pulang sampai depan pintu rumahnya, atau bahkan menyempatkan sebentar utk menikmati teh bikinan Bu Minta sambil ngobrol mendengarkan suara rakyat.

Tapi sayangnya yg dilakukan para pengawal SBY adalah melakukan Interogasi selama 5 jam!! Tentu bukan proses yg menyenangkan. Mustahil ada canda tawa dan hahahihi dalam proses interogasi tersebut. Most likely yg terjadi adalah intimidasi, bentakan dan gebrakan meja...most likely ya.

Yang paling disayangkan tentunya adalah kecerdasan emosional dan kepribadian SBY tidak selevel Arnold Schwarzenegger yg "cuma" gubernur.

Nomer dua adalah ketidakprofesionalan para pengawal yg kalah oleh polisi yang berjaga-jaga di pertandingan sepakbola di eropa.

Fiuh....andaikata Pak Nyoman Minta teroris sekalian......

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun