Mohon tunggu...
Kita/
Kita/ Mohon Tunggu... Wiraswasta -

Semua orang pasti punya keresahan. Pasti punya masalah. Kita bisa berbagi apapun untuk selesaikan itu. Kita disini mau berbagi banyak hal lewat tulisan, foto, dan video.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Musim Hujan Telah Tiba Saatnya Buang Sampah dan Masyarakatnya : #SosialKita6

20 November 2015   20:52 Diperbarui: 18 Juli 2016   10:29 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Saat jalan raya jadi tempah sampah legal.

Anggota DPR berantem ga ada penengah
 Sudah biasa memang banyak ngomongnya
 Kali dan jalan raya bukan tempah
 Buanglah sampah pada tempatnya

Halo Mas Bro dan Mbak Bro?

Sudah buang sampah sembarangan hari ini?

Musim hujan sudah tiba.

Duduk sebentar dan lihat sekelilingmu ada sampahnya ga?

Kalau ada bersihkan dulu. Kalau ga ada, bagus. Hehehe.

Saya belum pernah ke tempat tertentu di Indonesia yang kotanya bersih dari sampah. Jakarta ibukota Negara Republik Indonesia saja, sebagai etalase Indonesia sedang berjuang juga dari sampah. Sekarang kota-kota seperti Jakarta dan Bandung sudah membuat Peraturan Sampah. Nah, Peraturan kan dibuat untuk menertibkan. Betul. Tapi justru sampah makin melimpah. Memang dasar peraturan sampah. Begitu juga dengan korupsi. Banyak UU korupsi. Tapi malah korupsi tambah banyak. Memang dasar UU Korupsi. UU untuk korupsi.

Tidak perlu menyalahkan siapa-siapa. Karena setiap orang punya kontribusi penting atas semua sampah yang ada.

  1. Aktifitas Sehari-hari
    Segala sesuatu yang Kita butuhkan setiap hari pasti akan menghasilkan sampah. Mulai dari makanan, minuman, pakaian, dan ... . Ayo apalagi?. Kita mulai dari pagi hari. Bangun udah buang sampah organik J. Sarapan berbungkus, menghasilkan sampah plastik. Siang hari butuh yang seger-seger, menghasilkan botol minuman?. Ada yang plastik, kaca, atau aluminium. Sampah lagi. Menjelang sore, Ibu-ibu belanja buat keperluan besok, plastik lagi.
    Belum lagi Kita dengan budaya komsumtif. Kalau beli barang baru. Barang rusak dibuang, sampah lagi kan.
  1. Buang Sampah Sembarangan
    Hai, Kita termasuk dengan kebiasan buang sampah tadi?
    Liat Video Ini
    Cukup!
    Sederhana saja solusinya, setelah habis makan. Sampahnya dibuang kemana?
    Nostalgia dulu yo. Saya kira kebiasaan buang sampah permen karet sembarangan hanya berlaku di masa sekolah doang. Dibawah meja atau kursi sekolah, mulai dari SD sampai SMA banyak lukisan asbtrak warna warni dari permen karet. Ternyata pas kuliah ... masih ada aja. Pas duduk dengerin dosen. Tangan turun santai dibawah kursi. Eh, apa ini. Jangan-jangan ... Ahh, ternyata bener dugaan saya. Permen karet lagi.
    Belum lagi kalau lagi berkendara. Ga mobil atau motor. Kendaraan pribadi atau umum. Sama aja. Ada mobil lewat, tiba-tiba bungkus makanan melayang disertai serpihan bumbu diudara. Habis makan chi**y, dia ternyata. Belum lagi kalau naik kereta. Behh.
    Paling parah kalau ke tempat wisata. Indahnya tempat wisata. Aliran sungai, pemandangan yang bagus, pesisir pantai, dan lekukan gunung. Yah, dipojokan ada tumpukan sampah.
    Sampah adalah segala sesuatu yang sudah tidak bisa lagi didapatkan manfaatnya. Tolong bantu saya untuk menyebutkan contoh-contoh sampah ya.
    Coba sebutkan contohnya!
    Ada yang bilang:
    1. Bungkus makanan;
    2. Sisa makanan;
    3. Preman;
       Sekarang beberapa udah aman. Udah jadi aktor.
    4. Mantan
      Mantan pejabat, ya koruptor itu. Sampah masyarakat.

"Jangan suka menyalahkan pemerintah kalau memang belum ada kontribusi apa-apa"

Kalau ga ada tempat sampah, sampahnya dikantongi Bro atau masukkan tas. Buat persiapan bawa kantong plastik kemana-mana. Ga ribet, cuma perlu dilipat dan masukkan kantong tas atau kantong. Banyak yang akan jawab. Ah ribet. Kurang kerjaan?.

Tunggu sampai akhirnya akan lihat ada Ibu-ibu belanja. Waktu kasirnya mau masukin belanjaannya ke plastik. Trus Ibunya bilang, “Jangan Mbak, pakai ini”. Sambil senyum Dia mengeluarkan lipatan plastik dari tasnya. Mbak Kasirnya, cuma bisa kerutkan kening dan nyengir bingung.

Padahal cuma ada satu solusi sederhana dari semua masalah sampah. Buanglah sampah pada tempatnya. Kalau sampahnya ga bisa bisa dibuang. Jangan sampai kejadian dong. Masyarakat yang ga bisa buang sampah yang malah dibuang.

Solusi sederhana kan. Buanglah sampah pada tempatnya. Cukup.

Kalau ribet dengan caranya tadi. Kita punya cara sendiri lah untuk mengatasi sampahnya J. Jangan ngeles doang. Anak les aja bisa pintar.

Tuntutan sama koruptor bisa patah
 Katanya mereka sama hakim memang temenan
 Jangan suka nyalain pemerintah
 Kalau masih buang sampah sembarangan

Tembalang, Semarang
 20:32 WIB 20 Nopember 2015

Tulisan Kita

Kalau ada pertanyaan atau hal-hal yang mau didiskusikan silahkan memberikan komentar dibawah.

Terimakasih

 

 

Tentang Kita
Twitter : keKITAan_
Facebook : Tentang Kita
Instagram : kekitaan_
Youtube : Kita/
Website : kekitaan.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun