Saat jalan raya jadi tempah sampah legal.
Anggota DPR berantem ga ada penengah
Sudah biasa memang banyak ngomongnya
Kali dan jalan raya bukan tempah
Buanglah sampah pada tempatnya
Halo Mas Bro dan Mbak Bro?
Sudah buang sampah sembarangan hari ini?
Musim hujan sudah tiba.
Duduk sebentar dan lihat sekelilingmu ada sampahnya ga?
Kalau ada bersihkan dulu. Kalau ga ada, bagus. Hehehe.
Saya belum pernah ke tempat tertentu di Indonesia yang kotanya bersih dari sampah. Jakarta ibukota Negara Republik Indonesia saja, sebagai etalase Indonesia sedang berjuang juga dari sampah. Sekarang kota-kota seperti Jakarta dan Bandung sudah membuat Peraturan Sampah. Nah, Peraturan kan dibuat untuk menertibkan. Betul. Tapi justru sampah makin melimpah. Memang dasar peraturan sampah. Begitu juga dengan korupsi. Banyak UU korupsi. Tapi malah korupsi tambah banyak. Memang dasar UU Korupsi. UU untuk korupsi.
Tidak perlu menyalahkan siapa-siapa. Karena setiap orang punya kontribusi penting atas semua sampah yang ada.
- Aktifitas Sehari-hari
Segala sesuatu yang Kita butuhkan setiap hari pasti akan menghasilkan sampah. Mulai dari makanan, minuman, pakaian, dan ... . Ayo apalagi?. Kita mulai dari pagi hari. Bangun udah buang sampah organik J. Sarapan berbungkus, menghasilkan sampah plastik. Siang hari butuh yang seger-seger, menghasilkan botol minuman?. Ada yang plastik, kaca, atau aluminium. Sampah lagi. Menjelang sore, Ibu-ibu belanja buat keperluan besok, plastik lagi.
Belum lagi Kita dengan budaya komsumtif. Kalau beli barang baru. Barang rusak dibuang, sampah lagi kan.
- Buang Sampah Sembarangan
Hai, Kita termasuk dengan kebiasan buang sampah tadi?
Liat Video Ini
Cukup!
Sederhana saja solusinya, setelah habis makan. Sampahnya dibuang kemana?
Nostalgia dulu yo. Saya kira kebiasaan buang sampah permen karet sembarangan hanya berlaku di masa sekolah doang. Dibawah meja atau kursi sekolah, mulai dari SD sampai SMA banyak lukisan asbtrak warna warni dari permen karet. Ternyata pas kuliah ... masih ada aja. Pas duduk dengerin dosen. Tangan turun santai dibawah kursi. Eh, apa ini. Jangan-jangan ... Ahh, ternyata bener dugaan saya. Permen karet lagi.
Belum lagi kalau lagi berkendara. Ga mobil atau motor. Kendaraan pribadi atau umum. Sama aja. Ada mobil lewat, tiba-tiba bungkus makanan melayang disertai serpihan bumbu diudara. Habis makan chi**y, dia ternyata. Belum lagi kalau naik kereta. Behh.
Paling parah kalau ke tempat wisata. Indahnya tempat wisata. Aliran sungai, pemandangan yang bagus, pesisir pantai, dan lekukan gunung. Yah, dipojokan ada tumpukan sampah.
Sampah adalah segala sesuatu yang sudah tidak bisa lagi didapatkan manfaatnya. Tolong bantu saya untuk menyebutkan contoh-contoh sampah ya.
Coba sebutkan contohnya!
Ada yang bilang:- Bungkus makanan;
- Sisa makanan;
- Preman;
Sekarang beberapa udah aman. Udah jadi aktor. - Mantan
Mantan pejabat, ya koruptor itu. Sampah masyarakat.
"Jangan suka menyalahkan pemerintah kalau memang belum ada kontribusi apa-apa"
Tunggu sampai akhirnya akan lihat ada Ibu-ibu belanja. Waktu kasirnya mau masukin belanjaannya ke plastik. Trus Ibunya bilang, “Jangan Mbak, pakai ini”. Sambil senyum Dia mengeluarkan lipatan plastik dari tasnya. Mbak Kasirnya, cuma bisa kerutkan kening dan nyengir bingung.
Padahal cuma ada satu solusi sederhana dari semua masalah sampah. Buanglah sampah pada tempatnya. Kalau sampahnya ga bisa bisa dibuang. Jangan sampai kejadian dong. Masyarakat yang ga bisa buang sampah yang malah dibuang.
Solusi sederhana kan. Buanglah sampah pada tempatnya. Cukup.
Kalau ribet dengan caranya tadi. Kita punya cara sendiri lah untuk mengatasi sampahnya J. Jangan ngeles doang. Anak les aja bisa pintar.
Tuntutan sama koruptor bisa patah
Katanya mereka sama hakim memang temenan
Jangan suka nyalain pemerintah
Kalau masih buang sampah sembarangan
Tembalang, Semarang
20:32 WIB 20 Nopember 2015
Tulisan Kita
Kalau ada pertanyaan atau hal-hal yang mau didiskusikan silahkan memberikan komentar dibawah.
Terimakasih
Tentang Kita
Twitter : keKITAan_
Facebook : Tentang Kita
Instagram : kekitaan_
Youtube : Kita/
Website : kekitaan.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H