Menurut informasi yang diterima, setidaknya ada tiga desa yang terdampak banjir, yakni Desa Malinau di Kecamatan Loksado, Desa Malilingin dan Desa Batulak di Kecamatan Padang Batung.
Masyarakat di hilir Sungai Amandit diminta memperhatikan transportasi air, termasuk wilayah Kota Kandangan.
Berdasarkan analisis, ada beberapa penyebab banjir di Banjarmasin diantaranya:
1. Geografi dan Topografi:
Banjarmasin berada di dataran rendah dan memiliki topografi datar sehingga daerah ini biasanya rawan banjir. Hujan deras dan banjir juga menjadi salah satu faktor penyebab banjir di Banjarmasin.
2. Pembangunan yang tidak direncanakan:
 yang tidak terencana, termasuk pembangunan lahan yang tidak memperhatikan sirkulasi udara dan drainase yang baik, dapat menyebabkan banjir di Banjarmasin. Pertumbuhan populasi dan pembangunan infrastruktur yang cepat tanpa perencanaan yang matang dapat mengurangi kemampuan suatu daerah untuk menangani aliran udara yang besar.
3. Pencemaran sungai dan saluran air yang tersumbat:
Pencemaran sungai dan saluran air oleh sampah dan saluran air yang tersumbat dapat mempengaruhi aliran udara dan menyebabkan banjir di Banjarmasin. Limbah industri, limbah pertanian dan limbah domestik yang tidak diolah dengan baik dapat menyebabkan pencemaran udara dan gangguan pernafasan.
4. perubahan iklim:
Perubahan iklim, termasuk peningkatan curah hujan dan perubahan pola cuaca, dapat menyebabkan banjir di Banjarmasin. Peningkatan curah hujan yang ekstrim dapat mengakibatkan banjir yang lebih sering dan parah.