Mohon tunggu...
BIDANG KEILMUAN
BIDANG KEILMUAN Mohon Tunggu... Lainnya - HMD IESP FEB UNDIP

Bidang Keilmuan merupakan bagian dari Himpunan Mahasiswa Departemen Ilmu Ekonomika dan Studi Pembangunan yang bergerak di bidang kajian dan diskusi aktif terhadap dinamika ekonomi dan memiliki fungsi fasilitator untuk memfasilitasi pengembangan prestasi akademik mahasiswa IESP FEB UNDIP.

Selanjutnya

Tutup

Money

Sektor Wirausaha Memegang Peran Penting dalam Menyokong Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, Bagaimana Perkembangannya Saat Pandemi?

23 Desember 2020   17:42 Diperbarui: 23 Desember 2020   17:55 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh: Kelompok 6 (IESP 2020)

Wirausaha atau UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) adalah usaha perdagangan yang dikelola oleh badan usaha atau perorangan yang merujuk pada usaha ekonomi produktif sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh undang-undang. Wirausaha merupakan salah satu sektor penyumbang lapangan kerja terbesar di Indonesia. 

Dengan ini, berkembangnya UMKM tentu dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Apalagi di masa pandemi covid-19 ini, keberadaan wirausaha atau UMKM menjadi sangat penting. UMKM atau wirausaha memegang kunci untuk dapat mendorong negara keluar dari krisis akibat pandemi.

Pandemi covid-19 telah memberi dampak yang signifikan bagi berbagai pihak. Namun, tidak sedikit pelaku usaha menjadikan tantangan tersebut sebagai sebuah peluang. Akibatnya banyak wirausaha atau UMKM yang justru tumbuh subur di masa pandemi, khususnya di kalangan wirausahawan muda. Hal ini dapat dimanfaatkan oleh Indonesia sebagai sebuah langkah untuk mencegah terjadinya krisis akibat pandemi covid-19. Meningkatnya semangat wirausaha di tengah pandemi seperti ini disebabkan oleh banyak faktor. Faktor tersebut bisa berasal dari segi kebijakan pemerintah, perkembangan teknologi ataupun masyarakat itu sendiri.

Faktor Perkembangan Teknologi

Pemanfaatan teknologi digital saat ini mampu mendongkrak pertumbuhan UMKM di Indonesia. Seperti yang dikemukakan oleh MCkinsey and company, bahwa ekonomi Indonesia akan meningkat sebesar 10% melalui aktivitas digital pada 2025. Melalui teknologi digital, negara berpeluang menciptakan lapangan pekerjaan baru sebanyak 3,7 juta orang, termasuk dari skema job matching dan permintaan tenaga kerja melalui platform berbasis online. 

Ini membuktikan teknologi digital dapat meningkatkan perkembangan UMKM di Indonesia. UMKM akan mendapatkan manfaat, seperti dapat menekan biaya operasional, dapat menjangkau pasar internasional dengan biaya terjangkau, memudahkan transaksi, mempermudah operasi perusahaan melalui software yang di kembangkan, dan dapat memasarkan produk tanpa melakukan survei pasar.

Namun, belum sepenuhnya UMKM memahami cara mengoperasikan teknologi digital. Akibatnya perkembangan UMKM di Indonesia terhambat dan kurang maksimal operasionalnya. Hal ini dapat diatasi dengan campur tangan pemerintah agar UMKM ini dapat dimaksimalkan. Salah satu langkah yang telah dilakukan pemerintah Indonesia adalah langkah Go online untuk memajukan daya saing UMKM di kancah lokal dan internasional.

Faktor Masyarakat

Bagi sebagian orang, masa pandemi memberikan tekanan besar terhadap keuangan mereka sehingga tidak ada pilihan lain bagi dirinya selain berwirausaha. Masyarakat perlu memiliki pendapatan tambahan untuk memenuhi berbagai kebutuhannya. 

Selain itu, kebijakan yang diambil oleh perusahaan untuk memutus hubungan kerja para pekerja didasari atas lemahnya permintaan pasar yang timbul karena pemberlakuan PSBB. Salah satu dampak yang muncul akibat adanya PHK membuat pekerja tidak mendapatkan upah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. 

Untuk itu, tidak sedikit pekerja yang mulai membuka usaha dalam situasi pandemi guna mendapatkan penghasilan. Kemudian, pemerintah mengharuskan masyarakat berada di rumah dan menghindari kerumunan dalam waktu yang lama. 

Oleh karena itu, masyarakat menjadi memiliki waktu lebih di rumah. Dengan membuka usaha, perhatian masyarakat akan beralih ke usaha yang dirintis sehingga memiliki kesibukan selama masa pandemi untuk mengisi waktu luang di samping pekerjaan pokoknya.

Faktor Kebijakan Pemerintah

Ditengah pandemi ini, perekonomian negara mengalami penurunan. Peran pemerintah sangatlah penting pada situasi saat ini karena menyangkut pada perekonomian negara. 

Berbagai kebijakan dan bantuan dilakukan oleh pemerintah untuk meminimalisir menurunnya perekonomian negara dan mendorong keinginan individu untuk berwirausaha, salah satunya dengan adanya kartu pra-kerja yang telah direncanakan oleh pemerintah sejak awal tahun 2020 untuk angkatan kerja yang belum mendapatkan pekerjaan. Kartu pra-kerja merupakan sebuah kartu yang digalangkan oleh Presiden Jokowi untuk meningkatkan kualitas SDM yang ada di Indonesia. 

Bagi mereka yang terdaftar sebagai peserta pra-kerja akan mendapatkan pelatihan keterampilan sesuai dengan bidang yang diinginkan. Pelatihan tersebut dilakukan melalui mitra platform digital yang bekerja sama dengan pemerintah seperti, Tokopedia, Bukalapak, Skill Akademi, Pintaria dan lain-lain. Setelah mengikuti pelatihan peserta akan mendapatkan sertifikat dan insentif sebesar Rp 600.000 selama empat bulan melalui mitra pembayaran pra-kerja. 

Dengan adanya kartu prakerja ini, diharapkan individu dapat mengembangkan keterampilannya pada saat terjun ke dunia pekerjaan. Dana yang dikeluarkan untuk kartu pra-kerja sebesar Rp 1,6 Triliun dapat dimanfaatkan sebagai modal untuk membantu para pekerja yang di PHK dan mereka yang belum mempunyai pekerjaan. Hal itu berdampak kepada para buruh dan juga karyawan yang terpaksa di PHK. Bersumber dari Tirto, sebanyak 1.792.108 buruh Indonesia dirumahkan atau terkena PHK.

Peran usaha mikro sangat berpengaruh terhadap perekonomian negara karena sebagian besar dari lapangan usaha yang ada di Indonesia disediakan oleh usaha mikro. 

Semakin banyak usaha mikro yang menutup usahanya, semakin banyak pula tingkat pengangguran di Indonesia. Hingga saat ini, realisasi penyaluran Banpres Produktif secara nasional telah mencapai 99,41 persen yang diberikan kepada 9.108.780 pelaku usaha mikro dengan nilai mencapai Rp21,86 triliun. Sementara realisasi program tersebut khusus di Kalimantan Tengah telah disalurkan kepada 49.868 pelaku usaha mikro dengan nilai mencapai Rp 119,6 miliar.

Lalu, Bagaimana Kaitannya Dengan Pertumbuhan Ekonomi?

Menurut teori ekonom klasik, indikator yang dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi adalah perkembangan teknologi. Sementara itu, di dalam buku Principles of Economics Eighth Edition karangan Karl E. Case dan Ray C. Fair, dijelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi umumnya didefinisikan sebagai peningkatan Produk Domestik Bruto per kapita. 

Peningkatan PDB ini salah satunya dengan peningkatan produktivitas yang diantaranya meliputi perubahan teknologi dan kemajuan lain dalam keahlian. Dengan adanya perubahan teknologi yang mengalami kemajuan, proses produksi dapat berjalan dengan lebih efisien sehingga dapat menghasilkan produk yang lebih banyak dalam waktu singkat dan lebih bervariasi. 

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik mengenai Indeks Pembangunan Teknologi dan Informasi Komunikasi (IP-TIK) Indonesia pada tahun 2017 sebesar 4,99 mengalami peningkatan dibandingkan IP-TIK tahun 2016 sebesar 4,34. Kemudian peningkatan IP-TIK mendorong Pendapatan Domestik Bruto (PDB) per kapita Indonesia pada tahun 2017 sehingga mengalami peningkatan juga apabila dibandingkan pada tahun 2016.

                                                                       Indeks Pembangunan Teknologi dan Informasi Komunikasi (IP-TIK) Indonesia

Sumber: Badan Pusat Statistik
Sumber: Badan Pusat Statistik

                                                                  Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Triwulan IV-2017

Sumber Badan Pusat Statistik
Sumber Badan Pusat Statistik

Selain perubahan teknologi, kemajuan lain dalam keahlian turut berperan pada peningkatan produktivitas yang mendorong kenaikkan PDB per kapita. Kemajuan lain dalam keahlian pada masa pandemi ini contohnya adalah sebagian masyarakat yang mulai untuk berwirausaha. 

Selama pandemi ini, masyarakat mulai berinovasi untuk menghasilkan produk atau jasa yang sekiranya sangat diperlukan oleh orang-orang pada saat ini. Dengan begitu, masyarakat dapat meningkatkan kemampuan berbisnisnya dan mengasah kreativitas.

Tidak hanya peningkatan pada PDB per kapita saja, melainkan kebijakan pemerintah juga sangat penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Misalnya pada masa pandemi ini, pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan fiskal yaitu dengan adanya kebijakan refocusing kegiatan dan realokasi anggaran. 

Selanjutnya, Kementerian Keuangan juga akan merelokasikan dana APBN sebesar Rp62,3 triliun yang diambil dari anggaran perjalanan dinas, belanja non operasional, honor-honor, salah satunya untuk perlindungan sosial (social safety net) dan insentif dunia usaha. Dimana Social safety net diberikan untuk meningkatkan daya beli masyarakat melalui program keluarga harapan (PKH), Kartu Indonesia Pintar (KIP), Kartu Sembako dan beras sejahtera. 

Kementerian, Lembaga, dan Pemda diharapkan dapat memperbanyak program padat karya termasuk Dana Desa. Sedangkan insentif dunia usaha dilakukan untuk membantu pelaku usaha khususnya UMKM dan sektor informal. Pemerintah juga memberikan relaksasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) dalam membantu para wirausaha mengembangkan inovasi dan efisiensi usahanya.

Dari data yang telah dipaparkan di atas, dapat menyimpulkan bahwa sektor wirausaha yang didukung oleh perkembangan teknologi, faktor masyarakat, serta kebijakan pemerintah memiliki peranan penting dalam menyokong pertumbuhan ekonomi Indonesia pada masa pandemi ini. Akan tetapi, ketiga faktor tersebut bergantung kepada kemampuan adaptasi pengambil keputusan, yaitu individu maupun kelompok yang bertanggung jawab terhadap perubahan aplikasi teknologi, sikap masyarakat, dan pemangku kebijakan pemerintah daerah sampai pusat.

DAFTAR PUSTAKA

Nurtejo, Tedy. 2020. Strategi Menumbuhkan Wirausaha Kecil Menengah Yang Tangguh. Jurnal. Yogyakarta:Universitas Negeri Yogyakarta.

Sugiri, Dani. 2020. Menyelamatkan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah dari Dampak Pandemi Covid-19. Jurnal. STIE Putra Bangsa:Jakarta.

Case, Karl E. dan Ray C. Fair. 2007. Prinsip Prinsip Ekonomi Edisi Kedelapan. Erlangga: Jakarta.

S. Ahmad. 2020. Penggunaan Teknologi Bisa Meningkatkan Pendapatan UMKM 23-80%. Diakses pada tanggal 15 Oktober 2020.

Badan Pusat Statistik Jakarta Pusat. 2018. Berita Resmi Statistik. Jakarta Pusat: Badan Pusat Statistik.

Badan Pusat Statistik Jakarta Pusat. 2018. Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Triwulan IV-2017. Jakarta Pusat: 2018.

Nainggolan, Edward UP. 2020. Kebijakan Fiskal dan Moneter Mengadapi Dampak Covid-19. Diakses pada tanggal 22 Okteber 2020.

Kementrian Komunikasi dan Informatika. 2020. Bagikan Banpres Produktif Usaha Mikro, Presiden: Jangan Menyerah. Diakses pada tanggal 22 Okteber 2020.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun