Efisiensi Perbankan Indonesia pada Pandemi Covid-19
    Dalam menghitung frontier efisiensi, penulis menggunakan metode non parametrik DEA. Metode DEA menggunakan tiga pendekatan di dalam mengukur efisiensi lembaga keuangan yaitu pendekatan produksi, pendekatan intermediasi, dan pendekatan aset (Hadad dkk.., 2003). Pendekatan yang digunakan di dalam DEA ini adalah pendekatan intermediasi. Seluruh variabel pada penelitian ini dilakukan pembagian dengan total aset agar menghindari bias penghitungan akibat besaran masing -- masing aset. Kombinasi input-output yang digunakan oleh penulis adalah :
    Periode yang dipilih di dalam penelitian ini adalah Kuartal I 2020 karena bertepatan dengan pandemi Covid-19.. Penentuan Decision Making Unit (DMU) menggunakan sampel 10 bank berdasarkan aset tersebesar per kuartal III 2019 Pengambilan sampel tersebut didasarkan bahwa bank yang memiliki aset besar sebagai bank Too Big Too Fail.
Sumber : Data Nurcahya dan Elena (2019) diolah penulis
    Orientasi DEA yang digunakan oleh penulis adalah orientasi output. Penggunaan orientasi output digunakan agar mengetahui berapa output yang perlu ditingkatkan tanpa harus menambah input agar mencapai titik efisien.
Sumber : Olahan penulis
Berdasarkan hasil pengolahan DEA, terdapat 4 bank yang mencapai efisiensi yaitu Bank BCA, BTN, Panin, dan BTPN. Sedangkan sisanya masih belum mencapai titik efisien dan bahkan di bawah rata-rata. Bank yang belum mencapai titik efisien perlu meningkatkan output sesuai dengan persentase target yang harus dicapai. Namun, peningkatan kredit di tengah pandemi ini terlalu berisiko karena terdapat risiko gagal bayar akibat pandemi ini. Perbankan juga meminimalisir risiko kredit dengan cara mengurangi jumlah kredit yang disalurkan. Pengurangan kredit yang disalurkan juga menjadi faktor tidak tercapainya titik efisien pada bank tersebut.
    Berdasarkan pembahasan tersebut, penulis memiliki beberapa kesimpulan bahwa masih terdapat beberapa bank yang belum efisien di tengah pandemi ini. Sehingga, perbankan perlu berupaya di dalam meningkatkan output yang dihasilkan. Kemudian, saran yang ingin disampaikan penulis atas penelitian ini adalah :
- Perbankan perlu mengatur Loan to Deposit Ratio agar terhindar dari risiko kredit akibat dampak pandemi Covid-19
- Di tengah pandemi Covid-19, peningkatan output untuk mencapai efisiensi oleh perbankan diusahakan melalui pendapatan operasional selain bunga
- Stimulus oleh pemerintah kepada perbankan harus efektif saat relaksasi kredit diberlakukan agar likuiditas bank terjaga