Mohon tunggu...
Keiko Dodo Guhal
Keiko Dodo Guhal Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswi

saya masih kuliah

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Mengangkat Isu Maskulin dan Feminin di Budaya Lokal dalam Film "Kucumbu Tubuh Indahku" Karya Garin Nugroho

7 Oktober 2019   07:00 Diperbarui: 7 Oktober 2019   07:14 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Dengan latar belakang budaya yang kental akan Jawa, Juno digambarkan  dengan ekspresi gender melalui perawakan dan penampilan karakter yang kental dan nuansa feminin seperti lemah lembut, tak banyak bicara, tatapan sayu sampai lekuk dan isyarat gerak tubuh. Dan tentunya sangat bertolak belakang dengan budaya yang dikontruksi oleh masyarakat Indonesia mengenai  laki-laki "semestinya. 

Film ini sebetulnya lebih dari sekadar film LGBT yang dituduhkan oleh sebagian masyarakat akan tetapi film ini sebetulnya memberikan banyak makna dan pesan kemanusiaan. Mestinya, film ini ditayangkan dan ditonton dengan pikiran terbukan dan memandang bahwa dunia itu tidak hanya sekadar apa yang mayoritas pahami. 

Realitas sosial yang ingin disampaikan oleh sutradara, Garin Nugroho melalui filmnya Kucumbu Tubuh Indahku yaitu bahwa manusia sendiri selalu memiliki sisi maskulinitas dan femininitas di dalam satu tubuh manusia, antara jiwa kelembuhtan dan kekerasan, lemah dan kuat. 

Ada pula yang beranggapan kalau film ini tidak hanya membahas gender, akan tetapi mengenai bagaimana manusia itu sendiri mampu menghargai, mencintai jati dirinya sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun