Dengan latar belakang budaya yang kental akan Jawa, Juno digambarkan  dengan ekspresi gender melalui perawakan dan penampilan karakter yang kental dan nuansa feminin seperti lemah lembut, tak banyak bicara, tatapan sayu sampai lekuk dan isyarat gerak tubuh. Dan tentunya sangat bertolak belakang dengan budaya yang dikontruksi oleh masyarakat Indonesia mengenai  laki-laki "semestinya.Â
Film ini sebetulnya lebih dari sekadar film LGBT yang dituduhkan oleh sebagian masyarakat akan tetapi film ini sebetulnya memberikan banyak makna dan pesan kemanusiaan. Mestinya, film ini ditayangkan dan ditonton dengan pikiran terbukan dan memandang bahwa dunia itu tidak hanya sekadar apa yang mayoritas pahami.Â
Realitas sosial yang ingin disampaikan oleh sutradara, Garin Nugroho melalui filmnya Kucumbu Tubuh Indahku yaitu bahwa manusia sendiri selalu memiliki sisi maskulinitas dan femininitas di dalam satu tubuh manusia, antara jiwa kelembuhtan dan kekerasan, lemah dan kuat.Â
Ada pula yang beranggapan kalau film ini tidak hanya membahas gender, akan tetapi mengenai bagaimana manusia itu sendiri mampu menghargai, mencintai jati dirinya sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H