Apakah politik islam akan terus ada seiring berkembang nya zaman? Faktor apa saja yang dapat mempengaruhi
Seperti yang kita tahu politik adalah proses pembentukan dalam masyarakat yang antara lain berwujud proses pembuatan keputusan, khusus nya dalam negara. Pengertian tersebut adalah yang kita tahu secara umum, dan fokus saya kali ini apakah politik islam akan terus berkembang seiring berkembang nya zaman? hal ini tentunya sering kali menjadi lubang besar untuk dikaji dan dipertanyakan kepastiannya. Sebelum masuk pada pembahasan kita harus tau dulu apa itu politik islam dan perbedaan nya dengan politik pada umumnya. Dalam islam menyebut politik dengan istilah siyasah yang artinya adalah politik mengatur segenap urusan umat. Bahkan islam sangat mencela orang-orang yang tidak mau tahu terhadap urusan umat. Tetapi jika siyasah diartikan sebagai orientasi kekuasaan, maka sesungguhnya islam memandang kekuasaan hanya sebagai sarana menyempurnakan pengabdian kepada Allah. Dengan 3 perbedaan makna dari apa itu politik dan apa itu politik islam menurut saya hal itu tidak jauh bagi mereka para pemimpin untuk lebih peduli terhadap keinginan rakyat dan memuliakan mereka tanpa mengesampingkan keberadaan masyarakat itu sendiri. Kembali pada topik utama yang akan kita bahas yaitu apakah politik islam akan terus berkembang seiring berkembang nya zaman? Faktor apa saja yang dapat mempengaruhinya. Islam politik dapat diartikan sebagai keyakinan dan ideologi yang memaksa suatu negara untuk mengadopsi Islam sebagai dasar  sistem politiknya. Dulu, politik Islam hanya terbatas pada negara-negara yang menganut Syariat Islam, seperti Arab Saudi atau Iran. Namun, banyak negara saat ini memiliki pemimpin atau partai politik Muslim dalam struktur politiknya.
 Seiring berjalannya waktu, politik Islam diyakini akan terus berkembang. Hal ini dapat dilihat di beberapa negara di mana partai politik Islam semakin populer dalam beberapa tahun terakhir, seperti Mesir, Indonesia, dan Turki. Dalam hal ini,  beberapa faktor  dapat mempengaruhinya, yaitu:
Â
1. Ketidakpuasan terhadap pemerintah
 Ketidakpuasan terhadap pemerintah dapat menciptakan rasa mencari alternatif politik. Bagi sebagian masyarakat Muslim, politik Islam dapat dianggap sebagai pilihan yang lebih baik dan konsisten dengan nilai-nilai agama mereka.
2. Menjaga keterbukaan dan toleransi
 Islam politik harus menjaga keterbukaan dan toleransi dalam menerima  pendapat dan keyakinan. Hal ini dapat dicapai dengan memberikan ruang bagi warga negara untuk berpartisipasi dalam kegiatan politik tanpa membeda-bedakan agama dan kepercayaan tertentu.Â
 3. Beradaptasi dengan perkembangan zaman
 Islam Politik  harus menyesuaikan dengan perkembangan zaman dan tidak boleh kaku dalam penerapan prinsip-prinsip agama. Hal ini dapat dilakukan dengan mempelajari kondisi sosial, ekonomi dan politik yang berlaku di masyarakat dan memecahkan masalah.
 4. Fokus pada isu-isu yang relevan
 Politik Islam harus fokus pada isu-isu yang relevan dengan masyarakat saat ini, seperti kemiskinan, kesenjangan sosial, dan degradasi lingkungan. Islam Politik  harus menawarkan solusi  nyata untuk masalah ini, membela nilai-nilai kemanusiaan, keadilan dan perdamaian.
 5. Ada karakter yang berkualitas
 Politik Islam harus didukung oleh orang-orang yang berkompeten dalam ilmu, kejujuran dan pemeliharaan masyarakat. Tokoh-tokoh tersebut harus mampu memberikan arahan dan solusi yang konkrit serta  aktif bekerja untuk menciptakan kerjasama dan keterpaduan antar umat beragama.
 6. Perkuat pangkal pulpa
 Islam Politik  harus memperkuat basis massa dan mendorong partisipasi aktif  warga negara. Partisipasi aktif  masyarakat  menjadi kekuatan politik dalam Islam yang mempengaruhi kebijakan publik dan mendapatkan dukungan yang lebih luas. Hal itu bisa dilakukan dengan membuka ruang dialog, menyelenggarakan forum diskusi dan pendidikan politik.
Meskipun politik Islam mungkin masih dalam proses perkembangan, tentu saja bergantung pada beberapa faktor pendukung serta kendala yang dihadapinya. Beberapa negara telah menerapkan politik Islam dalam sistem politiknya, namun masih ada beberapa yang masih kontroversial, seperti yang terjadi di Iran dan Arab Saudi. Dalam hal ini, kuncinya adalah memperkuat nilai-nilai demokrasi dan menerapkan prinsip yang sama kepada semua warga negara tanpa memandang agama atau pandangan politik. Untuk memperkuat gagasan toleransi dan koherensi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H