Namun, meskipun fenomena ini menawarkan solusi praktis dalam menghadapi kesepian atau memenuhi ekspektasi sosial, kita perlu memperhatikan dampak jangka panjang terhadap hubungan sosial yang lebih bermakna. Jika kita terus mengandalkan hubungan transaksional semacam ini, kita berisiko menciptakan masyarakat yang semakin terpecah dan kesulitan membangun hubungan sosial yang otentik. Eva Illouz, dalam bukunya "Why We Don't Have Time for Love" (2021), mengingatkan bahwa dalam masyarakat yang semakin terfragmentasi, hubungan emosional yang sehat dan otentik adalah fondasi penting bagi kesejahteraan sosial dan stabilitas psikologis individu. Untuk itu, perlu ada upaya kolektif dalam membangun kembali hubungan sosial yang lebih mendalam dan penuh makna, agar masyarakat tidak terjebak dalam hubungan yang semata-mata berfungsi sebagai alat pemenuhan kebutuhan praktis semata.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H