Hal ini diperburuk oleh fakta bahwa sebagian besar daerah mengalokasikan kurang dari 5% dari anggaran tahunan mereka untuk sektor pengelolaan sampah, seperti yang diungkapkan dalam laporan Bappenas (2019).Â
Tanpa anggaran yang memadai, pembangunan infrastruktur yang dibutuhkan untuk mendukung sistem pengelolaan sampah yang lebih ramah lingkungan, seperti pusat daur ulang atau fasilitas WTE, menjadi sangat sulit dilakukan.
Mengatasi Tantangan Pengelolaan Sampah
Dengan anggaran yang terbatas, pengelolaan sampah di daerah-daerah Indonesia sering kali terhambat. Ini tidak hanya berdampak pada kebersihan, tetapi juga pada kesehatan masyarakat. Kementerian Kesehatan mencatat bahwa lebih dari 50% penyakit berbasis lingkungan, seperti diare dan infeksi saluran pernapasan, berhubungan langsung dengan pengelolaan sampah yang buruk.Â
Akibatnya, meskipun pengelolaan sampah bisa meningkatkan kualitas hidup, tanpa pembiayaan yang cukup, tantangan ini tetap sulit diatasi.
Meningkatkan kesadaran politik dan sosial tentang pentingnya pengelolaan sampah yang berkelanjutan menjadi langkah awal yang harus dilakukan. Pemerintah daerah perlu menyadari bahwa pengelolaan sampah bukan hanya masalah kebersihan, tetapi juga kesehatan masyarakat dan keberlanjutan lingkungan. Untuk itu, perlu ada kesepakatan bersama antara pemerintah pusat dan daerah untuk memberikan alokasi anggaran yang lebih besar bagi sektor ini.
Seiring dengan peningkatan kesadaran, harus ada upaya serius dalam mencari solusi pembiayaan yang lebih inovatif, misalnya dengan melibatkan sektor swasta dalam investasi teknologi pengelolaan sampah yang lebih ramah lingkungan. Dengan dukungan anggaran yang lebih memadai, kita bisa berharap pengelolaan sampah di daerah-daerah Indonesia bisa lebih efisien, berkelanjutan, dan memberikan dampak positif yang lebih besar bagi masyarakat dan lingkungan.
Referensi
- Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). (2020). Laporan Status Pengelolaan Sampah Nasional 2020.
- Bank Dunia. (2019). Waste Management in Indonesia: Challenges and Opportunities.
- Pusat Studi Kebijakan Publik Universitas Indonesia. (2020). Studi Kebijakan Pengelolaan Sampah di Indonesia: Potensi dan Hambatan Teknologi Waste-to-Energy (WTE).
- Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). (2019). Laporan Rencana Pembangunan Nasional: Pengelolaan Sampah Berkelanjutan.
- Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2020). Laporan Kesehatan Lingkungan di Indonesia.
- Indonesian Waste Management Association (IWMA). (2021). Waste-to-Energy Potential in Indonesia.
- Prasetyo, A. & Hadi, W. (2020). Kebijakan dan Teknologi Pengelolaan Sampah di Indonesia: Sebuah Tinjauan dari Perspektif Ekonomi Lingkungan. Jurnal Lingkungan, 15(2), 120-135.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H