Setangkai Rose
Langit biru belum melukis merahnya ufuk
Aku telah dahulu melukis indahnya wajahmu
Tahu betul aku detil ketajamnya alismu
Bahkan ukuran ketebalan lipstik di bibirmu
Ketika selimut pagi mulai disingkap hari
Aku telah terlebih dahulu membuka kantuk
Paham aku kamu suka sangat sapa kopi tubruk
Bahkan seporsi pisang goreng-pun tlah siap
Ini hari pertama sejak langit kurasa tak lagi biru
Meski begitu aku tetap melukiskan indah wajahmu
Bahkan ku-usap mesra ranum kedua pipimu
Berbaik sangka, mungkin aku masih bermimpi!
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!