Mohon tunggu...
Gunawan Wibisono
Gunawan Wibisono Mohon Tunggu... Administrasi - Palembang, Sumatera Selatan

puisi adakalanya menggantikan rembulan diwaktu malam dan hadir menemanimu di siang hari tatkala hatimu gundah maka aku adalah puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Setangkai Rose

15 Oktober 2023   11:43 Diperbarui: 15 Oktober 2023   12:02 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Setangkai Rose

Langit biru belum melukis merahnya ufuk
Aku telah dahulu melukis indahnya wajahmu
Tahu betul aku detil ketajamnya alismu
Bahkan ukuran ketebalan lipstik di bibirmu

Ketika selimut pagi mulai disingkap hari
Aku telah terlebih dahulu membuka kantuk
Paham aku kamu suka sangat sapa kopi tubruk
Bahkan seporsi pisang goreng-pun tlah siap

Ini hari pertama sejak langit kurasa tak lagi biru
Meski begitu aku tetap melukiskan indah wajahmu
Bahkan ku-usap mesra ranum kedua pipimu
Berbaik sangka, mungkin aku masih bermimpi!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun