Mohon tunggu...
Gunawan Wibisono
Gunawan Wibisono Mohon Tunggu... Administrasi - Palembang, Sumatera Selatan

puisi adakalanya menggantikan rembulan diwaktu malam dan hadir menemanimu di siang hari tatkala hatimu gundah maka aku adalah puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Di Matamu Kiranya (Tak Hanya), Kulihat Bulan

18 Maret 2023   20:24 Diperbarui: 18 Maret 2023   20:26 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

(1)

Berkaca di matamu

Berlama-lama di dalamnya, ketika tatapmu lengah

Kamu tak pernah tahu, aku

Selalu menyimpan banyak kerinduan di sana

Diam-diam bahkanpun

(2)

Satu hal yang pasti, biasanya aku hanya

Menemukan satu keteduhan rembulan malam di matamu

Inginku selalu saja berubah lalai di dalamnya dan lalu

Kehendak mukim inipun sia-sia

(3)

Namun aku keliru tahu, dan ketika lagi-lagi malam ini

Tatapmu lengah, akupun ternyata lalu

Menemukan banyak kerinduanmu padaku yang tumpah membasah

Pada kedua belah tatapmu yang lalai

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun