Mohon tunggu...
Gunawan Wibisono
Gunawan Wibisono Mohon Tunggu... Administrasi - Palembang, Sumatera Selatan

puisi adakalanya menggantikan rembulan diwaktu malam dan hadir menemanimu di siang hari tatkala hatimu gundah maka aku adalah puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi Sunyi

5 Maret 2023   18:41 Diperbarui: 5 Maret 2023   18:42 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku bukanlah pemangsa sepertimu

Rumahku sejuk tersembunyi

Engkau suka menyambangiku kala sendiri

Memantikku di ujung bibirmu

Terkadang kau jadikanku api, lalu

Engkau mencumbuiku paksa dalam gigil cemburu

Memanggil kayu-kayu lapuk

Menggaduh sunyimu

Aku hanyalah pelampias hasratmu, tapi

Kau menudingku lantang: akulah sang pemangsa itu, ketika

Nafsumu tumpah tak terkendali, kemudian

Menjadikanku pula sebagaimana: kayu-kayu lapuk   

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun