Aku bukanlah pemangsa sepertimu
Rumahku sejuk tersembunyi
Engkau suka menyambangiku kala sendiri
Memantikku di ujung bibirmu
Terkadang kau jadikanku api, lalu
Engkau mencumbuiku paksa dalam gigil cemburu
Memanggil kayu-kayu lapuk
Menggaduh sunyimu
Aku hanyalah pelampias hasratmu, tapi
Kau menudingku lantang: akulah sang pemangsa itu, ketika
Nafsumu tumpah tak terkendali, kemudian
Menjadikanku pula sebagaimana: kayu-kayu lapuk  Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H