(1)
Nak, pintallah kayu-kayu itu menjadi batu
Ukir ia dengan kesabaran air
Sebagaimana api kecil yang membakar tungku
Tanaklah ikhtiarmu tanpa keluh-kesah
(2)
Nak, setiap perjalanan akan memikul buahnya sendiri
Usah sering-sering melongok ke belakang
Karena onak dan duri-duri tajam adanya di sana
Jangan biarkan rajutan keringatmu yang membuncah tumpah
(3)
Nak, jika lelah telah mengundangmu rehat, tersenyumlah
Teruskan langkahmu bulatkan tekad
Tetaplah setia memintal kayu-kayu hingga menjadi batu mulia
Sebagaimana doa-doa kami tak hentinya menyertaimu Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H