Puisi-Puisi Lapuk
Ini puisi-puisi lapuk:
Puisi yang kau biarkan menggigil dilahap waktu tinggimu yang tertinggal
Merayap diam di sudut bibir merah bekumu
Dan terkapar di ujung jari-jemari lentikmu nan majal
Terkadang, mereka
Sembunyi-sembunyi mengintipmu nakal di bawah sepatu hak tinggimu, kala
Engkau mencoba genit,
Rikala menyusun tergesa baris-baris harimu yang lelah memburu entah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!