Mohon tunggu...
Gunawan Wibisono
Gunawan Wibisono Mohon Tunggu... Administrasi - Palembang, Sumatera Selatan

puisi adakalanya menggantikan rembulan diwaktu malam dan hadir menemanimu di siang hari tatkala hatimu gundah maka aku adalah puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Craters

22 Oktober 2022   09:22 Diperbarui: 22 Oktober 2022   09:28 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Melukis biduk-biduk kecil bak bahtera perkasa  

Berkelit ombak diantara birunya selat yang padat sirip-sirip ikan montok

Pada ketinggian haluan mereka berupaya meretas pantai   

(3)

Orang-orang hiruk berlarian memburu-buru bayang

Mereka seolah tak peduli pada sumber segala

Dimana tangan-tangan berwarna jelaga itu sesungguhnya berdiam sendirian menyembunyikan sosok

Menyaksikan tangan-tangan pucat menggapai-gapai berhala

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun