(4)
(Pandir)
Woi Fulan!, Sumurmu itu deras sekali sumber mata airnya, walau kuambil setiap waktu dan kutumpahkan suka-sukapun, toh tetap saja airnya mengucur deras, jangan pelit lah kau atau kusuruh saja orangku agar sumurmu itu ditimbun batu?
(5)
(Fulan)
Ah, suka-suka kau lah Pandir, semoga saja para tetanggaku dan orang-orang yang memanfaatkan sumurku itu sabar dengan tingkahmu yang melampaui batas.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H