(1)
Korden ruang tamuku yang koyak menjadi saksi tentangmu
Bagaimana kelucuan tingkahmu menuliskan kerinduannya sendiri
Terdapat begitu banyak senda gurauku kau tawan di sana
Senyum yang kuraut bersama waktupun semua itu hanya tentangmu
(2)
Korden ruang tamuku tiba-tiba berhenti seketika menyibakmu
Kiranya kebisuan saja yang kini tampak bersisa mengganggu tatapku
Bayangmupun tak kutemukan mewarnai waktuku dibarisan hariku
Engkau hanya menyisakan baumu yang mengumbar kerinduanku saja
(3)
Ketika sore tlah menjemput malam seperti hari ini yang diam
Aku masih saja setia menyibak korden ruang tamuku yang kau koyak
Terdapat begitu banyak ragam senda gurauku kau tawan di sana
Yakinku satu waktu nanti pasti kutemukan jua kau menyambutku di sana Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H