Mohon tunggu...
Gunawan Wibisono
Gunawan Wibisono Mohon Tunggu... Administrasi - Palembang, Sumatera Selatan

puisi adakalanya menggantikan rembulan diwaktu malam dan hadir menemanimu di siang hari tatkala hatimu gundah maka aku adalah puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Baumu, Sekeping Nafasku yang Sirna

24 Maret 2022   18:24 Diperbarui: 24 Maret 2022   18:27 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

(1)

Korden ruang tamuku yang koyak menjadi saksi tentangmu

Bagaimana kelucuan tingkahmu menuliskan kerinduannya sendiri

Terdapat begitu banyak senda gurauku kau tawan di sana

Senyum yang kuraut bersama waktupun semua itu hanya tentangmu

(2)

Korden ruang tamuku tiba-tiba berhenti seketika menyibakmu

Kiranya kebisuan saja yang kini tampak bersisa mengganggu tatapku

Bayangmupun tak kutemukan mewarnai waktuku dibarisan hariku

Engkau hanya menyisakan baumu yang mengumbar kerinduanku saja

(3)

Ketika sore tlah menjemput malam seperti hari ini yang diam

Aku masih saja setia menyibak korden ruang tamuku yang kau koyak

Terdapat begitu banyak ragam senda gurauku kau tawan di sana

Yakinku satu waktu nanti pasti kutemukan jua kau menyambutku di sana  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun