Mohon tunggu...
Gunawan Wibisono
Gunawan Wibisono Mohon Tunggu... Administrasi - Palembang, Sumatera Selatan

puisi adakalanya menggantikan rembulan diwaktu malam dan hadir menemanimu di siang hari tatkala hatimu gundah maka aku adalah puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Babi Ngepet

1 Mei 2021   14:47 Diperbarui: 1 Mei 2021   14:56 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Nun di sebuah desa terpencil

Gaduh memenuhi setiap jengkal pandang

Orang-orang berlarian menghunus tombak dan pedang

Sesosok babi hutan diburu massa   

(4)

Tangkap hidup-hidup atau mati

Terdengar lengking komando penuh amarah

Telah terlalu banyak uang yang hilang

Jangan sampai babi jahanam itu lolos, sahut yang lain

(5)

Seketika aku terperanjat lelap subuh tlah menjelang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun