(1)
Entah itu membentuk entahlah segala
Bak bergulung putih menderu di ketinggian langit
Perlahan ia merupa menjadi puing gerimis
Lalu menitik lembut meniti deru degup nan berantah
(2)
Seperti adakalanya senja cahya yang bertaut entah
Tibanya gelap pekat di permulaan malam diri
Sembunyi semua desir nafsu pada hela angin yang silap Â
Berjejalanlah kapas-kapas nafas mengejakan kala
(3)
Malam kiranya telah mengalir entahlah akhir
Semua ingin tumpah serupa mengukir rautan entah
Menghilirkan rupa pada retak haluan waktu yang bergulir
Hingga lajuan entah itu merapat di dermaga usai
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H