Mohon tunggu...
Gunawan Wibisono
Gunawan Wibisono Mohon Tunggu... Administrasi - Palembang, Sumatera Selatan

puisi adakalanya menggantikan rembulan diwaktu malam dan hadir menemanimu di siang hari tatkala hatimu gundah maka aku adalah puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bermula Entah

5 Agustus 2016   19:33 Diperbarui: 5 Agustus 2016   19:36 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(1)

Entah itu membentuk entahlah segala

Bak bergulung putih menderu di ketinggian langit

Perlahan ia merupa menjadi puing gerimis

Lalu menitik lembut meniti deru degup nan berantah

(2)

Seperti adakalanya senja cahya yang bertaut entah

Tibanya gelap pekat di permulaan malam diri

Sembunyi semua desir nafsu pada hela angin yang silap  

Berjejalanlah kapas-kapas nafas mengejakan kala

(3)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun