(1)
Bulan sabit itu tergenang di atas daun
Ia kesiangan pulang
Wajahnya basah meniris tersangkut embun
Cahaya tatapnya meredup
(2)
Ingin rasanya mengantarkan pulang
Merangkulnya erat dalam dekap hangat kekasih
Namun tapak langit terlanjur memudar
Kaki matahari tlah menapak tinggi
(3)
Kucoba mengitar bulat matanya
Meraih ranting nakal yang terus saja menggoda
Kiranya akupun terlanjur merasai Â
Meski terluka kumau mengusap senyumnya yang ranum
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H