(1)
Di ujung ranting bulan ayu tersangkut mimpi
Perut indahnya tampak runcing busung membuncit
Hanya tikam sunyi bertubi datang menghimpit
Malam yang menggaulinya telah minggat berlalu cepat
(2)
Waktu bulan ayu menepi pada cahaya kunang
Sapa sanjung sang purnama tak lagi pernah singgah
Bulan ayu kini bergelayut terpenjara sesal
Dahan ingin yang bersisa perlahan lepas terkelupas
(3)
Bulan ayu menghitung asa di ujung ranting
Perlahan ia menyusut langkah pada kemurahan dahan
Sesalnya telah gugur bersama daun-daun kering
Kini di buncit perutnya terbit bulan baru yang pemalu