Mohon tunggu...
Ayu Putu
Ayu Putu Mohon Tunggu... Guru - Guru PAUD menulis buku solo, antologi, dan artikel

Seorang ibu rumah tangga dan guru PAUD yang suka menyanyi, mendongeng, berenang, menulis dan bisnis

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Pentingnya Literasi Kehamilan Sehat agar Ibu dan Anak Sejahtera

5 Juni 2022   22:33 Diperbarui: 5 Juni 2022   22:41 354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ibu- ibu pernah mengalami yang namanya ngidam?

Sebagian besar pasti mengalami ya.

Seperti halnya, saya.

Saya ingat betul.

waktu itu belum tahu sih, kalau saya hamil. Memang, saya dan suami sudah merencanakan program untuk hamil. Saya pakai 'KB kalender'.

Tahu kan ibu-ibu?

 Itu lohh yang menghitung masa subur, dari masa haid kita.

Suatu hari, saya marah dan kesal dengan suami. Pasalnya, malam itu, saya ingin sekali suami saya mengelap kaki saya dengan washlap, di tempat tidur.

Tapi suami menolak. Dia mau membersihkan kaki saya, tapi harus di kamar mandi. Saya bersikeras harus di elap dengan kain basah, di tempat tidur. Bukan di kamar mandi.

Karena suami saya tetap menolak. Saya ngambek, pindah tidur di kamar lain. Suami kwatir, karena di kamar itu tidak ada kasurnya. Saya tidur di lantai. Akhirnya dia mau menuruti kemauan saya. Saya terlanjur kecewa, keinginan untuk dibersihkan kaki saya, seketika hilang.

Saya ngambek sampai keesokan harinya.

Beberapa hari kemudian, ada tetangga sedang ngerujak. Saya girang sekali ikut gabung. Saya pilih mangga mudanya. Krues-krues, enak sekali rasanya saat menggigitnya.

Saya tidak berpikiran hamil, karena belum lewat waktu haid saya. Saya ingat,  baru seminggu atau delapan hari  berhubungan intim dari masa subur. Enggak mungkinlah langsung 'jadi'  pikir saya. Anehnya saya mual-mual, badan rasanya seperti masuk angin.

Saya berpikir maagh saya kambuh. Saya ke dokter umum yang praktek dekat rumah. 

"Kemungkinan maagh, mungkin juga hamil. Nanti di-tespack aja, kalau saat haid, tapi belum haid", kata dokter itu.

Benar saja, ternyata saya hamil. Senang campur kaget.

Kok, saya sudah mengalami perubahan emosional, padahal baru jarak 1 minggu dari pembuahan.

Informasi yang saya dapat dari sebuah majalah, ternyata, seminggu atau sepuluh hari dari pembuahan, sudah menyebabkan perubahan hormon pada ibu hamil. 

Itulah sebabnya, tiba-tiba terjadi perubahan emosi pada diri saya. Dan itu membuat saya tidak nyaman, menimbulkan masalah pada pasangan. Apalagi itu pengalaman hamil anak pertama.

Andai saja saya tahu informasi mengenai kehamilan sehat ini sejak dulu, mungkin hari-hari yang saya lalui  saat hamil anak pertama hingga anak bungsu akan lebih siap. Tentu saya akan menjalani kehamilan lebih sehat, bahagia, dan sejahtera. Sayangnya saya mendapat informasinya, baru- baru ini.

Saya  hamil anak pertama, pada tahun 2003, hamil anak ke-2, pada tahun 2006. Hamil anak bungsu pada tahun 2013. Pada waktu itu, saya sih rajin mencari informasi mengenai kehamilan lewat majalah atau berita di televisi.

Namun begitu, informasi yang saya dapat, tidak selengkap dan sedetail apa yang saya dengar dan saksikan langsung. 

 Seperti saat mengikuti webinar zoom IIDB(Ibu-ibu Doyan Bisnis) pukul 06.30 pada hari Kamis tanggal 2 Juni 2022, dengan topik Hamil Harus Sehat.

Indari Mastuti, Founder IIDB  yang sangat peduli dengan perempuan, pada sambutannya mengatakan, "Kenapa hamil harus sehat? Bagaimana supaya sehat? Karena generasi emas Indonesia, dimulai dari hamil yang sehat".

Oleh karena itu, wanita yang kadang disapa 'bubub' kadang 'teteh' itu mengundang nara sumber dari klinik Kehamilan Sehat, Bapak Agus Jatmika Soegiarto. Teh Indari berharap melalui penjelasan beliau, akan banyak perempuan tercerahkan mengenai kehamilan sehat.

Walaupun laki-laki, beliau mengaku senang berkecimpung di dunia yang mengupas masalah perempuan. Khususnya di bidang kehamilan sehat.

Beliau mengaku menjalani bisnis ini, "Awalnya... jujur ya,  tidak munafik  karena uang," jawabnya. Saat ditanya alasan menggeluti bisnis kehamilan sehat ini.

"Kini, bukan uang yang menjadi alasan utamanya. Ada kepuasan tersendiri, karena merasa bermanfaat bisa membantu banyak perempuan, agar bisa melahirkan generasi emas, dengan sehat, sejahtera", ujarnya dengan mantap.

Beliau bekerja sama dengan para dokter dan para medis dalan menjalankan usaha ini. Beliau mendirikan sebuah perusahaan yang diberi nama,  PT Kehamilan Sehat Sejahtera. Sudah mempunyai 15 cabang klinik Kehamilan Sehat. Tersebar di Jabotabek 11 cabang. Sisanya ada di Bandung, Surabaya dan Palembang.

Sesuai dengan nama perusahaannya, Pak Agus berharap para perempuan hamil dan bayinya, bisa menjalani hidup sejahtera. 'Sejahtera' di sini dimaksudkan bahwa tidak hanya orang kaya atau dari kalangan menengah ke atas yang bisa mendapatkan pelayanan yang baik dan sehat dari usahanya ini. 

Dari kalangan bawah pun, bisa mendapatkan pelayanan yang baik.

Hanya dengan dua ratus ribu saja, ibu bisa mendapatkan pelayanan lengkap. Mulai dari konsultasi kehamilan hingga USG.

Tantangan dalam menjalankan usaha kehamilan sehat, menurut bapak berkacamata ini, butuh proses dan kesabaran.

Karena menurutnya, literasi kehamilan sehat  para ibu masih sangat minim.

Biasanya para ibu hamil mengambil informasi dari  sosmed atau google, tanpa mendalami lebih lanjut. 

Sedangkan setiap ibu hamil itu unik, Berbeda dengan ibu yang lainnya. Misalnya berbeda pola makannya, pola tidurnya dan pola stresnya. Akan membutuhkan penanganan yang berbeda pula.

Bisa saja keluhannya mirip, tapi membutuhkan penanganan yang berbeda. Untuk penanganan lebih lanjut, harus dilakukan pemeriksaan yang lengkap, untuk menentukan permasalahan si ibu dan janin, agar menemukan solusi yang tepat.

Literasi mengenai kehamilan, sangat penting  bagi para ibu hamil. Agar ibu dan anak menjadi sejahtera.

Walau dari kalangan ekonomi atas,

tanpa literasi kehamilan yang memadai, ibu dan anak tidak akan sejahtera.

Misalnya, ibu harus tahu pola makan yang baik. Cukup nutrisi. Cukup karbohidrat, protein, asam folat, vitamin dan yang lainnya.

Yang terpenting adalah cukup nutrisi. Porsi makan banyak tapi tidak cukup nutrisi, itu salah satu penyebab ibu dan bayi tidak sejahtera.

Ibu juga harus tahu fakta dan mitos tentang kehamilan sehat. Misalnya, apakah kegiatan seksual saat hamil aman? Apa olahraga yang cocok, makan yang dilarang, bolehkah bersentuhan dengan kucing dan lain sebagainya.

Suami dan anggota keluarga lainnya harus mendukung dan paham juga mengenai kehamilan sehat.

Ibu dan anak sejahtera tentu akan terwujud tanpa biaya yang besar.

Di klinik Kehamilan Sehat, ibu akan mendapatkan informasi yang lengkap mengenai kehamilannya.

Dokter dan para medis yang sabar dan berpengalaman akan mengedukasi Anda dengan benar. Membuat ibu hamil, tenang dalam menjalani kehamilan. Insyaaallah.

Salam semangat sehat selalu ya, Bun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun