“Hah! Apa elo bilang? Jangan-jangan yang tadi elo lihat itu cowok elo ya?, mana- mana beritahu, sumpah gue bukan bukan pagar akan tanaman.”
Rainee malah ketawa ngakak melihat ulah sahabatnya yang berlebihan. April jadi manyun deh. Raine makin tidak kuat menahan tawanya.
“Sejak kapan elo jadian? Sama siapa? Kok nggak pernah cerita sih,”April merenggek ingin tahu dan bertanya bertubi-tubi.
Raine malah tertawa penuh arti dan bikin April makin penasaran, pasti usilnya udah kumat. Tapi, melihat wajah April yang udah segitunya, Raine jadi tidak tega dan terbukalah semua rahasia yang ada.
Akhir-akhir ini, Raine marerasa ada banyak orang di sekolah yang membicarakannya, sambil memandang yang rada aneh gitu deh.
Semua melihat Ranie dengan tatapan aneh. Bodoh Amat !
Raine tidak peduli, tidak ada gunanya. mungkin mereka iri melihat Reina berpasangan dengan Shine. Ketua tim basket.
****
“Shine, jadi nggak kita nonton? tanya Raine mengingatkan.
“Sip semua sudah beres,” ucap Shine sambil memperlihatkan dua tiket ditangannya. Raine melonjak kegirangan. Senyum mengembang di wajahnya.
Enak sekali punya cowok seperti Shine, itu menurut pengakuan Raine, katanya Shine itu orangnya care. Satu sifat yang nggak jauh beda sama persis dengan Raine ya, sama- sama cuek.