Ku cintai autumn dengan segala kesederhanaannya
Pernahkah kau tahu tentang mitos daun maple?
Ya, maple adalah daun yang konon di kenal banyak orang mampu membuat orang merasa bahagia dan damai ketika orang tersebut melihatnya..dan begitulah aku, aku hanya ingin membuat orang lain bahagia entah itu dengan cara apapun.
Dan tahukah kau mengapa aku ingin menjadi pohon ? Karena pohon adalah sesuatu yang tidak akan mudah untuk berpindah, dan dari inilah kemudian aku memiliki prinsip, ideologi dan filosofi yang serupa.
Aku ingin menjadi pohon maple .
Pohon yang melambangkan sebuah kesetiaan, kelak ketika aku jatuh cinta suatu hari nanti akupun tidak akan mudah berpindah ke lain hati meski dia yang aku cintai pergi entah tidak perduli seberapa lama namun aku tetap akan menjadi sebatang pohon yang tegak berdiri menunggunya di tempat yang sama dan dengan perasaan yang sama.
Bukan hanya sekedar mengandung tulisan kemudian di tulis akan tetapi proses melahirkan dan mengantarkan sebuah karya itu adalah perjuangan yang luar biasa
"Di mana ruh tulisan ini !!? "
Bentakan itu menyadarkanku...ya ruh atau jiwa dalam tulisanku mati hanya karena kesombongan sesaatku...aku tinggalkan ruh dan hanya aku kejar sebuah nilai kuantitas tanpa kulihat kualitas dalam tulisan yang aku lahirkan, tamparan yang menohok ulu hatiku
Kupunguti berkas-berkas portofolio script naskah tulisan yang berceceran di lantai buram, ku tahan isak tangis yang hampir pecah dan menggantung di pelupuk mata...gigiku bergemeretak menahan rasa ego dan amarah...namun aku sadar ini adalah awal perjuanganku untuk menjadi seorang writer.
Kembali maple mengajariku untuk lebih setia, setia dalam segala hal yang sudah aku putuskan, dan inilah dedikasiku untuk menjadi seorang pemenang...bukan karena aroganku, kesombonganku tetapi karena Hamburg menjelmaku untuk menjadi singa dan maple mengajariku untuk menjadi setiaÂ