[caption caption="belajar menjadi orang Jerman"]
Orang Jerman bukan kejam, mereka hanya sungguh menghargai waktu dan ini aku pelajari, semua bermula dengan ada di ujung pintu misal ; pintu kereta akan tertutup tepat wakti sehingga yang terlambat naik akan di tinggalkan.
Begitu halnya pintu supermarket yang akan tertutup tepat waktu dan tidak akan ada pengunjung yang bisa keluar masuk semaunya, bahkan ini berlaku di kampus aku, ada seorang profesor yang pintu ruangannya tidak bisa di buka dari luar sehingga mahasiswanya yang terlambat tidak akan bisa masuk.
Jerman identik dengan Time is money
Masyarakat Jerman sangat menghargai waktu bahkan hampir Institusi yang melayani kepentingan publik menerapkan system " Appoitment system " jadi tidak ada pelayanan dadakan, semua harus membuat janji ketika akan meminta jasa pelayanan baik itu asuransi,dokter praktek,kantor imigrasi dan beberapa kantor pelayanan lain.
Jadi jangan sekali-kali membuat janji tapi tidak di tepati karena konsuekensinya selain ada beberapa institusi yang menerapkan denda juga sanksi keduanya tidak akan di layani dengan baik...sungguh ini sangat bertolak belakang dengan Indonesia.
Dunia tanpa menunggu...haruskah kita coba managemen waktu ini bagi Indonesia...semua itu bermula dari pribadi kita, yaitu meletakan waktu di gagang pintu karena kita jangan pernah heran jika wakti kerja orang Jerman sedikit tetapi produktivitas yang di hasilkan sangat besar.
Satu persatu pengunjung hilir mudik datang dan pergi meninggalkan cafe, dan waktu terus bergulir...semua ingatan ini hanya untuk sebuah mimpi dari sekian ribuan keinginan di dalam isi kepala...Tuhan memang ini tidak mudah, hidup jauh di negeri orang, namun aku yakin dengan kekuatan doa dan kehendakMu. Bahwa semua akan terlewati
never ever lose hope in attining your dreams, if not what you wish for, God will give you berter options
Â
Â