Â
[caption caption="barista"][/caption]
Ku eleminasi rasa takut akan luka dan kecewaÂ
Bukankah tidak pernah ada kecewa dalam secangkir kopi ?
Sedikitpun jangan pernah kau habiskan
Secangkir hangat harapan dan pekat kental kenanganÂ
Karena setiap teguknya adalah sayap-sayap yang dapat melintasi dimensi waktu dan ruangÂ
Â
Dan jika saja secangkir kopi terbuat dari harapan yang di tuang bersama jiwa-jiwa barista, semestinya kau mengenali aroma harapan itu semudah kau mengenali kental kafein pada setiap tetes yang mengalir dari bibir sloki espresso
Â
Namun uap kopi seakan memanggil wajah-wajah yang ingin aku temui lalu membentuk babak-babak lampau yang kurindui
Meberikan euforia pengulangan, simultan dan pengelabuan
Sungguh lucu kita...
Begitu saja tenggelam pada arus waktuÂ
Patuh pada anomali logika dan menjadikan pemakluman pada perasaan yang selalu tertarik ke belakang menuju momentum yang sudah waktunya beku...
Â
Dan di antara aku, kamu ada kopi yang sudah terlanjur dingin
Mari sini sayang...aku akan ajari kau untuk menghangatkan kembali,dengan sisa kenangan yang ada,harapan yang kita bangun kembali atau apapun sebelum kita melanjutkan kembali mengisi kesepian masing-masing...
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H