semua berjalan atas kehendakMu ya Allah...atas ijin dan ketentuanMu...hidup hanyalah jiwa yang berupa noktah tanpa daya,dan begitu pula diriku yang hanya berupa jasad
Tidak ada pundak tanpa beban...itu selalu menjadi kalimat ajaib untuk aku, tidak ada perjalanan tanpa ada pelajaran yang akan kita ambil...hidup belumlah menjadi titik jika sang Kehendak belum mengijinkanNya
" assalam mualaikum Beijing..."
Lirih sapaku pada negeri tirai bambu ini
perjalanan 5 jam aku tempuh dari Kuala Lumpur menuju Shanghai,  Pudong International Airport  tidak memberiku kesempatan untuk sejenak aku beribadah, bersyukur saat di atas kabin pesawat sesorang di bangku sampingku menghormatiku ketika aku menjamak sholatku...sedikit plong ketika kewajiban sudah tertunaikanÂ
Tuhan, ini adalah pengembaraan sepiku...menapaki jejak bumimu untuk mencari sebuah kebenaran sejati
Shanghai menyapaku dengan dingin...sepatu boot ku terus melangkah meski terseok-seok menahan lelah dan lapar, bergegas aku keluar dari imigrasi dan berjalan mencari subway, beberapa kali harus bertanya untuk mengetahui di mana keberadaan subway, keterbatasan bahasa tidak menjadikan aku surut dan takut dengan kesendirian, aku tahu Tuhan akan selalu menjagaku di mana kaki ini akan berpijakÂ
Alhamdulillah, akhirnya sampai juga di Nanjing...Hostel tempatku menginap dekat dengan subway kira-kira hanya butuh 10 menit untuk berjalan kaki...just need to more restÂ
Selamat pagi Nanjing, sahur kemudian subuhku menyapamu dengan kehangatan meski udaramu menyakiti ruas-ruas tulangku...kusudahi Munajatku dengan salam dan keyakinan jika hari ini The Great wall akan aku pijaki
Ya, ini adalah perjalananku ke Beijing dengan kondisi aku menjalankan ibadah shaum...sekian mimpi ingin ku jalani melewati shaumku di kelilingi tembok besar yang kerap aku impikan dahulu ketika aku kecil
Pagi-pagi dari hostel aku bertolak menuju dhongzimen station, ini merupakan station bus terbesar di NanjingÂ