Atambua juga mengajarkan aku apa itu kesopanan berbudaya, di balik keterbatasan peradaban justru Atambua menunjukan kepadaku untuk menjadi pribadi yang harus lebih banyak mensyukuri dan lebih banyak memberi.
PR untuk negeriku...singsingkan lenganmu dan hiduplah dengan kacamata terbuka, lihat dan tengok jika negerimu masih membutuhkan sumbangsihmu, tidak pernah ada penyesalan ketika kita berani memutuskan untuk berjuang demi bangsa kita.
Aku Kazimi kecil selalu belajar kuat di setiap perjalanan, dan setidaknya apa yang aku dapat kelak bisa menjadi Inspirasi kalian bahwa menuliskan sesuatu apapun yang kita lihat itu adalah bentuk sumbangsih, tidak perlu malu dan merasa rendah diri karena bangsa yang besar adalah bangsa yang memiliki peradabanÂ
Dimanapun kaki ini berpijak darahku masih selalu sama yaitu Indonesia...
Tanah air kutidak kulupakan...kan ku kenang selama hidupku...biarpun saya pergi jauh...tidakkan hilang dari kalbu...tanah ku yang ku cintai...engkau ku hargai.
lirik lagu itu menutup catatanku tentang Atambua, negeri eksotis dimana Indonesia bangga memilikimu.
Dan hijabku tidak pernah menjadikan alasan aku untuk berbeda dengan lainnya, hijabku adalah keputusanku dengan Tuhanku dan itu tidak menghalangiku dalam melahirkan karya-karyaku.
Jika aku saja bisa, aku yakin kalian akan jauhhhhh lebih bisa dari aku....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H