Mohon tunggu...
Kazena Krista
Kazena Krista Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Photographer, Media Freelancer

Best in Opinion Nominee of Kompasiana Awards 2021 dan 2024 | Peduli menyoal isu-isu terkini terutama sosial-budaya dan gender | Verba Volant Scripta Manent | Kerja sama: kazena.krista@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Hukum Artikel Utama

Kasih Ibu dalam Kasus Femisida Dini Sera

7 November 2024   20:46 Diperbarui: 8 November 2024   10:10 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Meirizka Widjaja tampaknya juga lupa jika anaknya harus bertanggung jawab dan menerima konsekuensi atas perbuatan jahatnya di muka hukum—alih-alih malah menjadi pembela untuknya. 

Apa lacur, Dini Sera pada akhirnya meninggal di tangan Ronald Tannur. 

—

Saya berusaha terus memantau kasus femisida Dini Sera ini, menunggu dan memastikan para pelaku MEMANG menjalani hukuman mereka. 

Dari Meirizka Widjaja saya belajar, menjadi Ibu karena rahim mungkin boleh jadi TAKDIR Tuhan tapi menjadi Ibu yang bijak dengan membiarkan anak dewasanya yang salah mempertanggungjawabkan perbuatan—jahatnya—adalah PILIHAN; 

dan jika Meirizka Widjaja sanggup berkata "yang saya lakukan karena saya adalah orang tua" maka akan saya jawab dengan lantang "lantas bagaimana perasaan ayah dari perempuan yang mati di tangan anak anda itu, apakah dia bukan orang tua seperti anda?"

Tabik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun