Meirizka Widjaja tampaknya juga lupa jika anaknya harus bertanggung jawab dan menerima konsekuensi atas perbuatan jahatnya di muka hukum—alih-alih malah menjadi pembela untuknya.Â
Apa lacur, Dini Sera pada akhirnya meninggal di tangan Ronald Tannur.Â
—
Saya berusaha terus memantau kasus femisida Dini Sera ini, menunggu dan memastikan para pelaku MEMANG menjalani hukuman mereka.Â
Dari Meirizka Widjaja saya belajar, menjadi Ibu karena rahim mungkin boleh jadi TAKDIR Tuhan tapi menjadi Ibu yang bijak dengan membiarkan anak dewasanya yang salah mempertanggungjawabkan perbuatan—jahatnya—adalah PILIHAN;Â
dan jika Meirizka Widjaja sanggup berkata "yang saya lakukan karena saya adalah orang tua" maka akan saya jawab dengan lantang "lantas bagaimana perasaan ayah dari perempuan yang mati di tangan anak anda itu, apakah dia bukan orang tua seperti anda?"
Tabik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H